Kamis, 26 April 2012

where the leader come from?

pemimpin yang baik, berkarakter tertentu sebagai pemimpin yang dibawanya sejak lahir.
proses pembelajaran adalah to know to understand
pemimpin dapat berasal dari luar akademik, contohnya adalam malik, dia bisa jadi diplomat ulung karena hidup dilingkungan diplomat----lingkungan dapat membantu membentuk pemimpin
dari proses pembelajran----kalau yang ini contohnya jauh lebih banyak
proses pembelajaran menghasilkan dua hal:
1. kontekstualisasi konsep, to know, to do, to know, to solve
2. konseptualisasi konteks, to understand----what the next action to be taken, karena kia hidup dalam sistem
Proses hubungan organisasi dan menguasai 2 hal tersebut akan menghasilkan TACID KNOWLADGE yang tidak akan tegantikan

Diskusi Dell, Supply Chain

Kita telah mempelajari bagaimana proses produksi di Dell, banyak eksekutif dan manajaer lain juga telah belajar bagaimana keunggulan kompetitif yang telah Dell dapatkan. tetapi kita sampai pada satu kesimpulan bahwa, kita dapat mempelajarinya, kita dapat melihatnya, tetapi kita tidak pernah bisa menirunya.
Penjelasan dari kelompok penyaji di kelas adalah, karena ada satu hal yang tidak dapt kita dapatkan dan ditiru adalah Trust, orang membeli melalui website, kepercayaan orang untuk membayar dengan menggunakan kartu kredit dan mengharapkan bahwa akan menerima spesifikasi komputer yang diinginkan begitu besar dan Dell bisa mewujudkannya.
Hmmmmm....jawaban yang dapat diterima.... tetapi bagaimana trust tersebut dibangun?
1. kecepaan dalam proses pembuatan dan mengurangi atau meniadakan pemborosan
2. harus cepat dalam respon tentang performance problem.
3. quality, productivity, safety and delivery
4.

Demand management-----direct model/build to order------maniacal about execution
internal collaboration------information tech.---------culture of information sharing
leverage partners-------linked partner planning and execution-----value of personal/business relations
business fundamentals-----balance sheet and Profit Loss----rewarded for decreasing cost

Selasa, 24 April 2012

Decision Making

Kepemimpinan Jokowi sebagai Walikota Solo, diapresiasi sukses. beberapa contoh keputusan yang dibuatnya adalahmemindahkan pedagang kaki lima, atau relokasi PKL dengan damai. Jokowi juga membuat branding Kota Solo, The Spirit of Java. Jokowi juga dipandang berhasil memimpin sekelompok masyarakat dengan segala problematikanya, dan menata Solo kearah yang lebih baik, setelah beberapa waktu lalu Solo terkenal dengan semarawutnya PKL.
Performance Jokowi dalam mengambil keputusan dapat dijelaskan dengan pendekatan teori Rational Model. Jokowi mengadakan beberapa kali pertemuan dengan atau tatap muka dengan para PKL, untuk mengidentifikasi permasalahan. Setelah diketahui masalah, dicarikan alternatif solusi, bahwa PKL melanggar jalur hijau dan trotoar sebagai tempat berdagang. Dipilihlah lokasi yang disepakati untuk berdagang para PKL. Jadi Jokowi tidak hanya menerapkan birokrasi, tetapi juga menerapkan partisipasi masyarakat untuk didengar pendapatnya karena merekalah yang nanti akan menerima implikasi dari keputusan pemindahan lokasi perdagangan.
Keputusan memang dibuat berdasarkan situasinya. Kapan harus menggunakan birokrasi dan partisipasi.
Kesuksesan birokrasi didukung oelh beberapa hal: (menurut Rostow)
1. dependability, dijadikan tempat bergantung, bisa dipercaya
2. manageability, harus bisa digunakan dalam mengelola urusan
3. controlability, karena melibatkan keputusan yang luas, hukum dan power tertentu
4. akuntabilityharus bisa diverifikasi
Saat ini negara kita sedang memerlukan lebih banyak orang jujur yang mau untuk bekerja keras bagi kepentingan publik, memiliki inisiatif dan berani mengambil resiko dalam membuat keputusan. Beragam pencapaian Jokowi sebaiknya diinstitusionalisasikan agar kuat dan dapat dimanfaatkan generasi berikut dan tidak berakhir sia-sia kerja kerasnya selama ini.

Sabtu, 21 April 2012

Komentar Materi Kepemimpinan

Kepemimpinan Dahlan Iskan di PLN
Sebelum memimpin PLN, Dahlan Iskan sempat menulis beberapa artikel diharian Jawapos yang membahas tentang kelistrikan Indonesia. Beberapa hal yang disoroti adalah adanya PLTG yang diberi bahan bakar Solar. Sehingga selain boros juga merugikan karena pembangkit listrik ini salah makan. Bisa jadi beberapa analisisnya tersebut menjadikan dia terpilih sebagai Direktu Utama PLN.
Setelah menjabat, Dahlan Iskan membuat beberapa program contohnya
1. Bebas byar pet
2. gerakan sejuta sambungan listrik
3. puasa SPPD
Meskipun dia memimpin organisasi yang berbeda usaha tetapi beliau memiliki dan menguasai General Principal Management. Dia memahami konteks permasalahan PLN berdasarkan empirical practtise di Jawapos.. Dia dapat membangun tim building yang bagus di PLN. Hubungan horizontal dan vertikal menjadi lebih dekat.
Dia memimpin dengan touch people. Dahlan Iskan tekadang mengesampingkan hirarki proses birokrasi, dengan menyentuh langsung pelaksana dilapangan untuk hal hal yang sangat penting dan krusial.

Mempelajari teori motivasi

banyak terdapat teori motivasi dalam kajian Organizaional Behavior. Kenapa kita perlu mempelajari beragam teori motivasi?
Manajer perlu memberikan motivasi dalam situasi yang berbeda-beda. Disaat kita sedang berada dalam kegagalan, kita memerlukan motivasi untuk tidak patah semangat, bahkan disaat kita seang dalam keberhasilan kita juga memerlukan motivasi untuk tidak menjadikan firi kita menjadi bebal dan berbangga diri terus berhenti dalam bertumbuh dan mengembangkan diri.
Manusia mengalami fluktuasi, sistem psikologi. Manusia memiliki bio ritme, yang kadang ada diatas dan terkadang urun dibawah. Kita sebaiknya menyadari saat bio ritme kita turun, karena apapun potensi yang kita miliki pada saat bioritme turun pada saat itu tidak akan berguna. Nah pada saat organisasi dalam masalah, manajer perlu menerapkan teori motivasi yang tepat untuk membantu menyelesaikan masalah

MENELISIK MOTIVASI KARYAWAN UNTUK KORUPSI


MENELISIK MOTIVASI KARYAWAN UNTUK KORUPSI 
DI INSTANSI DIRJEN PAJAK

Beberapa pegawai pajak yang terlilit kasus korupsi akhir-akhir ini membuat masyarakat memberikan atribut yang tidak baik kepada Dirjen Pajak, sebagai institusi yang sangat penting di negeri ini dengan perkiraan penerimaan pajak tahun ini yang telah lebih dari Rp1.000 triliun. Tentunya harus disadari pula, tidak semua pegawai pajak melakukan hal yang sama seperti itu.

Modus korupsi yang dilakukan, seperti pada kasus Gayus Tambunan adalah melalui proses kebaratan dan banding. Sedangkan yang terjadi pada DW masih dalam penyelidikan.
Sebagai sebuah organisasi besar, dengan anggota lebih dari 30.000 orang, maka kalau ada 1-2 orang yang nakal adalah wajar, demikian apa yang diungkapkan oleh Dirjen Pajak Fuad Rahmany beberapa waktu lalu dalam berita di televisi.

Telah banyak dilakukan penelitian terhadap motovasi diri dalam bekerja dan bergabung dalam sebuah institusi. Beberapa menghasilkan teori-teori yang sangat berguna untuk mempelajari permasalahan orang dalam organisasi dan pemecahannya. Pada kesempatan kali ini, penulis akan memberikan gambaran dari sebagian teori motivasi untuk menjelaskan permasalahan yang terjadi di Dirjen Pajak, sebagai organisasi yang besar dan patut dibanggakan dinegeri ini.

Organisasi, sebenarnya adalah rumah kedua bagi anggotanya. Tempat kita tumbuh dan berkembang menjadi besar, penting, dan berprestasi. Tempat kita pulang untuk menyampaikan berbagai permasalahan. Dan terkadang kita dihargai karena adanya atribut organisasi yang juga melekat pada diri kita sebagai anggota organisasi. Selanjutnya bagaimana seharusnya orang berperilaku dalam organisasi dan bagaimana organisasi memperlakukan orang?

Ada dorongan jika orang dan organisasi sudah saling mencintai, maka bekerja dalam organisasi tidak akan menimbulkan rasa lelah, demikian juga organisasi akan memberikan tempat terbaik pada anggotanya. Jadi dorongan ini harusnya muncul ketika orang menjalankan organisasi, ada nama organisasi juga yang harus dijaga dalam setiap tindakan dan perbuatan orang dalam organisasi. Dan orang tersebut memiliki kebanggaan atas atribut organisasinya.

Bagaimanakan interkasi antara anggota organisasi dan organisasinya.
1. Personal dignity, anggota organisasi haruslah berbuat luhur dalam organisasinya. Dirjen pajak telah menerapkan serangkaian Kode Etik Pegawai yang baik untuk dilaksanakan. Sebagai anggota organisasi, pegawai dirjen pajak tinggal melaksanakan ini dalam hal pelayanan kepada wajib pajaknya dan hubungan rekan kerjanya. Dijamin dia tidak akan dirundung permasalahan. 2. Individula integrity, sebuah organisasi tentu tidak akan membuat anggotanya diperberat atas hal-hal yang bila dilaksanakan akan membuat anggota organisasi dirundung masalah. Seperti iuran dan setoran yang memberatkan kepada organisasi atau manajemen organisasi untuk keberlangsungan tujuan tertentu diluar tujuan organisasi sehingga anggota organisasi akan berbuat diluar nilai luhur yang ada pada kode etiknya.
3. Jika hal tersebut telah dilaksanakan maka seharusnya muncullah Esprit de Corp. Orang akan setia apda organisasinya dan organisasi akan bangga dengan anggotanya. Sampai pada tahap ini, orang dan organisasi akan berbuat benar dan baik, karena masing-masing dibangun dengan karakter yang jelas.
Ketika dirjen pajak mencanagkan modernisasi organisasi di tubuhnya, terdapat resistensi pula dari para karyawannya. Begitu perubahan diterapkan situasi baru perlu dibakukan agar perubahan tersebut dapat bertahan seiring berjalannya waktu. Ada peluang bahwa perubahan itu akan berusia pendek dan karyawan akan kembali ke equilibrium semula. Jadi tujuan proses pembakuan kembali adalah menstabilkan situasi baru dengan menyeimbangkan daya dorong dan daya hambat. 
Tulisan belum selesai.....

Jumat, 20 April 2012

Rencana Artikel

Memasuki abad 21, terjadi banyak perubahan hampir dalam semua hal. Pasar berkembang dengan signifikan dan untuk menjadi market leader bagi sebuah perusahaan adalah tantangan yang berat dan sulit daripada pada sebelum era ini. Lebih sulit bagi perusahaan untuk medifferentiate dari pesaing sehingga memperoleh posisi sebagai pemimpin industri. Perusahaan perlu merubah dari berorientasi produk atau profit menjadi berorientasi konsumen. Pelayanan terhadap konsumen adalah inti dari aktivitas bisnis, memenuhi kebutuhan mereka dan bahkan melebihi dari harapan mereka.

Rabu, 18 April 2012

Hub omset SPT dengan omset PHR

Pertanyaan
Ada selisih antara omset PHR dan omset dalam SPT tahunan PPh badan, omset PHR lebih rendah, sehingga wajib pajak diminta untuk menyetorkan selisih PHR yang tidak disetor sebagai omset, apa ketentuannya?

Jawaban
Dalam praktek wajib pajak restoran dan hotel tidak dikenakan PPN untuk makanan dan menginap dihotel, tetapi dikenakan PHR.
Omset yang dilaporkan untuk PHR dan SPT tahunan seharusnya sama. Omset PHR dikenakan tarif 10%.
Perbedaan tersebut sebaiknya dibetulkan saja. ada dua opsi: membetulkan omset di PHR atau membetulkan SPT tahunan.
Dalam hal ini berlaku cost and benefit analisis, jika omset SPT lebih besar dari omset PHR maka membetulkan omset PHR memiliki implikasi biaya lebih besar, sementara membetulkan omset SPT sehingga omset menjadi lebih kecil bahkan merugi akan lebih merepotkan karena diperiksa, padahal sudah barang tentu omset SPT lah yang kemungkinan besar benar.
oleh karena itu petugas pajak, menyarankan agar selisih PHR yang seharusnya dikenakan dilaporkan sebagai omset, atau tambahan penghasilan. Sesuai dengan definisi penghasilan adalah, yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apa pun, termasuk:

  1. Penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima atau diperoleh termasuk gaji, upah, tunjangan, honorarium, komisi, bonus, gratifikasi, uang pensiun, atau imbalan dalam bentuk lainnya, kecuali ditentukan lain dalam Undang-undang ini;
  2. hadiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan, dan penghargaan;
  3. laba usaha; dst
Hal ini terdapat dalam pasal 4 UU PPh.
Semoga bermanfaat.

BEST PRACTISE IBM dengan teleworking

BEST PRACTISE IBM dengan teleworking
IBM sebagai sebuah contoh perusahaan besar yang menggunakan teleworking untuk menunjang pekerjaan yang dilaksanakan oleh karyawannya, sehingga karyawan dapat melaksanakan pekerjaanya dimana saja dan kapan saja. Bagaimanakah penggunaan teleworking mempengaruhi sikap dan perilaku individu dalam organisasi?
Teknologi sebagai alat tidak dapat melakukan apa apa tanpa manusia. Yang membentuk budaya organisasi adalah factor manusianya.
Dalam proses bisnis, kepercayaan menjadi sangat penting. Setiap orange dalam organisasi sejatinya memiliki agenda masing-masing. Maka dari itu pimpinan perlu mengarahkan agar orang dalam organisasi melaksanakan agenda-agenda organisasi. Diperlukan titik temu untuk melaksanakan agenda organisasi yang dalam hal ini tidak mudah, menemukan titik temu tersebut yang kita sebut sebagai melting pot.
Dalam era digital, dengan penggunaan teleworking, role model dalam organisasi menjadi tidak diperlukan lagi, karena ada alat teleworking yang meenjadi titik temu
Dalam membangun organisasi seperti IBM, agar efektif pelaksanaan teleworkingnyadiperlukan system, dimana system ini mendorong orang untuk melaksanakan komitmen organisasi. System yang dibangun harus anti politicking.
Teleworking hanyalah sekedar alat. Organisasi memerlukan etalaseorganisasi yang memberitahukan informasi awal tentang organisasi kita.
Dalam organisasi terdapat soft teknologi dan hard teknologi, hard teknologi ini harus kompatibel dengan soft teknologi. Tidak mungkin organisasi bisa berjalan dengan teknologi saja atau auto pilot.

Kamis, 12 April 2012

Materi Chapter Just In Time

Just in time adalah pendekatan berkesinambungan dan pemecahan masalah yang berfokus pada pengurangan persediaan atau inventori. The TPS atau sistem Produksi Toyota menekankan pada pentingnya pengembangan, menghargai orang dan praktek standar yang terutama cocok untuk assembly lines (jalur perakitan ). 
Lean Operation menyediakan konsumen dengan tepat apa yang diinginkan konsumen ketika konsumen menginginkannya, tanpa sisa dengan peningkatan terus menerus. Lean operation muncul dari tarikan konsumen. Jika JIT TPS dan lean Operation diterapkan sebagai strategi yang komprehensif akan memberikan keunggulan kompetitif dan hasilnya adalah kenaikan keuntungan.
Just-In-Time manufaktur pada awalnya dikembangkan di timur jauh dan sejauh ini mereka telah menjadi paling sukses dalam mengimplementasikannya ke dalam proses produksi mereka. Lebih dari sekedar cara lain untuk mengontrol persediaan, ini adalah cara untuk menghilangkan sama sekali.

Perbedaan dari JIT, TPS, dan Lean operation adalah
·        JIT menekankan pada pentingnya pemecahan masalah
·       TPD menekankan pada pentingnya pembelajran karyawan dalam lingkungan perakitan garis
·        Lean operation menekankan pada pentingnya pemahaman terhadap konsumen

Pemborosan didefinisikan sebagai "segala kegiatan yang meningkatkan biaya tetapi tidak menambah nilai produk. Hasil akhirnya harus menjadi proses manufaktur dengan tidak ada tindakan boros. Tujuan JIT manufaktur adalah untuk mengidentifikasi proses yang sempurna, membuat proses yang sederhana dan efisien mungkin. Kualitas merupakan salah satu utama.

ž  Overproducing, kelebihan produksi
ž  Mengantri, menunggu adalah menyianyiakan waktu
ž  Transportasi, pergerakan bahan antar pabrik dan antar pusat kerja dan penanganan lebih dari sekali adalah pemborosan
ž  Persediaan, bahan baku yang tidak penting,  barang dalam proses, dan barang jadi dan kelebihan persedaan operasi tidak memberikan nilai tambah dan pemborosan
ž  Motion, pergerakan alat atau orang yang tidak menambah nilai adalah pemborosan
ž  Overprocessing, pekerjaan yang tidak memberikan nilai tambah adalah pemborosan
ž  Defective product, barang yang dikembalikan, klaim garansi, pengerjaan kembali dan rongsokan adalah pemborosan

Bagaimana Just-In-Time Manufaktur menjadi Efektif dalam Bisnis Anda?
Just-In-Time manufaktur telah menjadi salah satu alasan utama keberhasilan Jepang dalam bisnis. Jika JIT telah diterapkan dengan benar dalam bisnis Anda bisa sukses total. Jika JIT diterapkan dengan benar dapat menjadi sukses tidak peduli apa bisnis Anda, tujuannya menyediakan semua bahan untuk sukses. 
Tujuan JIT adalah untuk; Desain untuk optimal, biaya kualitas dan kemudahan manufaktur, meminimalkan sumber daya yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk, respon kepada pelanggan, mengembangkan hubungan kepercayaan dengan pelanggan dan pemasok, dan komitmen total dalam perusahaan untuk meningkatkan produksi total sistem. Tujuan ini mulia tetapi mereka adalah tulang punggung untuk menciptakan perusahaan yang sangat sukses
Ada taktik dasar yang harus diikuti ketika menggunakan JIT. Pertama Anda harus memiliki penerimaan desain berdasarkan tujuan produksi dan kinerja produksi, Anda juga harus mulai untuk meminimalkan biaya bahan tenaga kerja dan peralatan dalam proses produksi. Maka Anda harus menghilangkan redundansi dalam produksi, menghapus semua jenis "inspeksi gerbang" dan menetapkan tujuan untuk perbaikan berkelanjutan. Setelah ini, Anda harus mulai menghilangkan semua persediaan yang tidak perlu, memantau kepuasan pelanggan. Berikutnya adalah untuk mengamankan basis pemasok Anda, juga memberikan kebebasan karyawan di lantai produksi untuk melakukan apa yang mereka merasa perlu untuk memastikan produk yang berkualitas, akhirnya Anda harus mampu memberikan produk yang berkualitas kapan dan di mana diperlukan.


ž  Sort/segregate, tahan yang diperlukan saja dan pindahkan yang lain dalam area kerja. Kenali sesuatu yang non-value dan hilangkan, hal ini membuat tempat prosuksi jadi lebih baik dan meningkatkan alur kerja
ž  Simplify/straigten, susun dan gunakan alat analisis untuk meningkatkan alur kerja, mengurangi aksi yang berlebihan, pertimbangkan isu ergonomi jangka pendek dan jangka panjang
ž  Shine/sweep, bersihkan tiap hari
ž  Standardize, hilangkan variasi dari proses dengan mengembangkan SOP.
ž  Sustain/self discipline, tinjau ulang secara periodik
ž  Safety,
ž  Support/maintenance, kurangi variabilitas, waktu yang tidak terncana, dan biaya

Variabilitas Sumbernya adalah:
ž  Proses produksi yang buruk.
ž  Permintaan konsumen yang tidak diketahui.
ž  Spesifikasi yang tidak akurat.

Meningkatkan Throughput Time
Throughput time adalah waktu yang diperlukan suatu permintaan sejak diterima hingga delivery. Waktu siklus manufacturing adalah waktu antara datangya bahan baku sampai dengan pengiriman barang jadi. Pull system adalah konsep dimana material yang diproduksihanya jika diminta dan digerakkan kemana dia diperlukan hanya ketika diperlukan.

Agar implementasi JIT untuk menjadi sukses perusahaan harus mengikuti panduan ini dan tidak mencoba untuk menerapkan JIT hanya demi perubahan. Sebagian besar perusahaan yang berubah untuk manufaktur JIT melakukannya karena pesaing mereka, karena mereka memproduksi lebih cepat dan efektif. 
JIT mengubah hampir setiap aspek perusahaan komitmen yang kuat-lebar diperlukan. Para eksekutif harus menjadi pemimpin yang terlibat dalam JIT, mereka harus menjadi penuntun untuk perusahaan. Perencanaan strategis berjalan jauh di dalam komitmen untuk JIT, seluruh korporasi harus terlibat dalam perencanaan, dari eksekutif ke bawah kepada para pekerja produksi di lantai. 
Sukses dalam JIT perlu melihat komitmen untuk bertindak dalam segala aspek perusahaan. Mendapatkan semua orang yang terlibat dan berkomitmen adalah langkah pertama untuk keberhasilan pelaksanaan JIT dan langkah pertama untuk peningkatan perbaikan berkelanjutan.

Pengurangan persediaan sebagai alat untuk perbaikan, berarti bahwa jika Anda mengurangi persediaan banyak hal yang baik bisa terjadi bersama dengan itu. Biaya tersebut dikurangi sangat jika persediaan berkurang, juga persediaan yang besar biasanya tidak menyingkirkan masalah itu hanya menyembunyikan mereka. Hubungan pemasok adalah bagian besar dari proses JIT, tujuan utama adalah untuk memiliki pemasok memberikan bahan baku dan komponen persis ketika mereka dibutuhkan di lantai toko, melewatkan pemeriksaan dan penyimpanan. Hal ini memerlukan banyak kepercayaan antara pemasok dan pelanggan, hal ini dapat dicapai melalui penunjukan langsung, dan kontrak jangka panjang untuk meningkatkan loyalitas. Tarik persediaan adalah kebalikan dari push, teknik persediaan tradisional. 
Tarik persediaan berarti bahwa setiap pusat manufaktur menarik pekerjaan dari situs sebelumnya sebagai ruang tersedia. Hal ini membuat WIP rendah karena tidak ada membangun kerja pada setiap stasiun kerja tertentu. WIP hanya diperlukan adalah pekerjaan di lantai yang saat ini diproduksi. Pemuatan pabrik seragam mengacu pada fakta bahwa tanaman harus membuat hari ini apa yang pelanggan memesan untuk pengiriman hari ini. Sebuah aspek dari JIT adalah memiliki jadwal, seragam tingkat produksi yang juga bisa sangat fleksibel tergantung pada permintaan untuk produk. Harus ada tingkat aliran kerja melewati setiap stasiun kerja sepanjang hari.

JIT Partnership
ž  Menghilangkan aktivitas yang tidak diperlukan, pekerjaan klerikal.
ž  Menghilangkan persediaan dalam pabrik
ž  Menghilangkan persediaan dalam transit, dengan saling berdekatan
ž  Untuk meningkatkan kualitas dan relaibilitas

1.    Diversifikasi, banyak pemasok tidak ingin terikat kotrak jangka panjang dengan hanya satu pembeli, karena dengan memiliki beberapa pembeli dia bisa mengurangi resiko,
2.   Jadwal, kepercayaan yang kecil kepada pembeli untuk pemesanan yang rata,
3. Lead time, perubahan pada spesifikasi maupun neginering dapat mengakibatkan malapetaka karena keidakcukupan waktu bagi pemasok untuk melaksanakan perubahan yang perlu pada usahanya,
4.  Lot size, suplier memandang dengan frekuensi pengiriman yang kecil adalah cara bagi pembeli untuk memindahkan biaya ke mereka

Mengurangi waktu setup yang dicapai dalam JIT dengan menjaga ukuran batch sekecil mungkin, ukuran batch yang ideal dikatakan satu. Perusahaan menghabiskan banyak waktu dalam pengurangan waktu setup, dengan penerapan waktu setup JIT biasanya berkurang tiga puluh atau lima puluh persen. Dalam sebuah perusahaan manufaktur Just-In-Time lantai pabrik yang ditata sehingga ada gerakan minimal barang selama proses produksi, ini mengurangi banyak limbah. 
Kualitas produk sangat penting dalam situasi JIT, semua aspek produk dan proses manufaktur harus hati-hati diteliti untuk kualitas optimal. Setiap anggota dari proses produksi harus dilatih dalam kualitas produksi dan harus menggunakan teknik untuk menjamin kualitas. Teknik seperti kontrol proses statistik adalah cara yang sangat baik untuk memastikan kualitas selama produksi. Pemeliharaan preventif diperlukan untuk mengurangi variasi dalam proses dan juga untuk menjaga tingkat kualitas yang tinggi. Hal ini memerlukan pemeriksaan yang komprehensif dari semua mesin secara teratur.

Apabila suatu perusahaan menggunakan JIT sebagai alat manufaktur mereka mengamankan keunggulan kompetitif pada beberapa elemen kunci dalam dunia manufaktur. Dengan mengintegrasikan dan mengoptimalkan perusahaan dapat dengan cepat meningkatkan status keuangan, ini berarti bahwa mereka harus memotong semua biaya overhead yang tidak perlu dan langkah-langkah dalam proses produksi. 
Beberapa fungsi yang tidak perlu yang harus dihilangkan adalah inspeksi, loop pengerjaan ulang, dan persediaan. Meningkatkan terus menerus berarti bahwa perusahaan harus mengembangkan tujuan dan sistem internal yang mendukung perbaikan terus-menerus tinggi. Ini harus dimasukkan ke dalam desain untuk produk baru, dan juga dalam pengembangan partisipasi karyawan dalam semua aspek prosedur perusahaan. 
Akhirnya tepi dalam memahami pelanggan dan mengurangi biaya pelanggan internal. Jika sebuah perusahaan dapat mewujudkan biaya pelanggan internal dan melakukan segala cara untuk menguranginya mereka pasti akan memiliki keunggulan kompetitif.

Kesalahpahaman tentang JIT
Dengan penerapan Just-In-Time persediaan teknik akan menjadi lebih terkontrol tetapi hampir tidak fungsi utama. The "
pull" sistem yang menggunakan JIT tidak memungkinkan persediaan berada dalam kelimpahan, dan bahan tidak dapat dipesan sampai dibutuhkan. Jika JIT diterapkan sebagai pengendalian persediaan sendiri tidak pernah bisa efektif. Kesalahpahaman utama kedua tentang JIT adalah bahwa perusahaan mendorong kembali persediaan pemasok ke toko mereka sehingga, meninggalkan pemasok dengan persediaan beban berat. Sebuah bisnis dengan proses JIT efektif tidak harus memiliki banyak persediaan tidak peduli di mana disimpan, apakah persediaan masih pada pemasok atau pelanggan memiliki tidak relevan, masih biaya untuk memegangnya. Kesalahpahaman terakhir adalah bahwa sistem JIT hanya program pengendalian kualitas, ini adalah kesalahpahaman terbesar karena JIT merupakan filosofi operasi bukan program untuk segi tunggal operasi.

Tujuan Just-In-Time Sistem
Desain produk adalah salah satu tahapan paling penting dari pengembangan produk karena hal tersebut terintegrasi kualitas dan biaya dengan segera. Merancang produk dengan manufakturabilitas tinggi merupakan langkah penting karena menunjukkan efisiensi di mana produk dapat diproduksi. Untuk meminimalkan sumber daya yang masuk ke produk adalah praktek bisnis hanya baik, bagaimanapun, itu adalah kunci keberhasilan dalam sistem JIT.  
Modal, peralatan, dan tenaga kerja merupakan elemen kunci dari produk dan pengurangan ini akan meminimalkan biaya dan waktu dalam proses produksi, tetapi yang penting adalah bahwa produk tersebut tetap pada tingkat kualitas yang tinggi. Menjadi responsif terhadap kebutuhan pelanggan juga sangat penting dalam sistem JIT karena Anda harus mampu memahami bagaimana pelanggan Anda sistem internal dan persyaratan. 
Responsif terhadap pelanggan dapat meliputi; memproduksi berbagai ukuran banyak, mengurangi biaya produksi, mengurangi lead time, mengurangi biaya internal pelanggan, bekerja dengan manajemen pelanggan pada produk masa depan.

Kepercayaan dan hubungan terbuka sangat penting dalam suasana JIT karena pelanggan dan pemasok harus ditetapkan tujuan jangka panjang dan pengiriman sangat tepat dan tanggal pengiriman. Ketika bekerja dalam sistem JIT itu bukan tentang diri sendiri tentang nya kerja tim dan membantu satu sama seefektif mungkin. Tujuan terakhir adalah memiliki komitmen yang kuat di seluruh perbaikan. Manajemen harus mendorong dan mendukung perbaikan terus-menerus untuk JIT untuk menjadi efektif.

Keuntungan dari JIT Manufacturing
Bahan penghematan biaya pada dasarnya adalah pengurangan biaya digabungkan dengan pembelian, penerimaan, inspeksi, dan biaya gudang. Manufaktur penghematan biaya mengidentifikasi penghematan dalam rekayasa, produksi, dan kegiatan kontrol kualitas. Sebagian besar dari penghematan biaya manufaktur aku menjaga tingkat kualitas yang tinggi, kualitas mengurangi biaya dan pendapatan meningkat. Penjualan penghematan biaya datang dalam bentuk mengurangi tumpang tindih antara pemasok dan pelanggan, yaitu inspeksi dan pengujian. Situasi yang paling efektif yang departemen penjualan dapat membangun adalah menemukan pelanggan yang juga menggunakan sistem JIT

Bagaimana Just-In-Time Sistem Kerja
Ada banyak persyaratan untuk sistem JIT yang akan dibahas dalam slide yang akan datang tetapi persyaratan utama adalah komitmen organisasi dengan struktur internal perusahaan yang berkaitan dengan teknik JIT, dan pelanggan dan sistem pemasok dukungan. Perusahaan-lebar komitmen dan tangan manajemen jangka berpengetahuan di tangan karena pertama Anda perlu manajemen pengetahuan untuk memiliki perusahaan-lebar komitmen. Manajemen harus mampu mengajarkan karyawan tentang JIT dan mendukung upaya sepenuhnya. Mereka harus tahu segala sesuatu tentang JIT sehingga mereka dapat memberitahu semua orang tentang apa yang terjadi setiap saat.

Sistem produksi Toyota telah disebut sebagai "sistem kanban" dan "Sistem Toyota", tapi mereka hanya label lain mengacu pada sistem Just-In-Time. Toyota telah mengalami evolusi dari macam, Mereka telah berkembang menjadi sistem yang komprehensif yang merupakan unit tunggal tanpa bagian yang terpisah. Sistem Toyota pertama kali menarik perhatian pada tahun 1973 ketika Jepang sedang mengalami krisis minyak dan perusahaan harus mengelola untuk melakukannya dengan baik dengan lebih sedikit. Mereka mulai meneliti erat tanpa henti mengejar penghapusan total limbah Toyota
Banyak orang mengkritik metode ini, tetapi mereka bisa saja membuat alasan karena merupakan proses yang memakan sangat sulit dan waktu untuk melaksanakan suatu perubahan serius dalam sebuah organisasi. Waktu sudah berubah dari "jika kita membuatnya, kita bisa menjualnya" ke waktu dimana masyarakat memandang kualitas dan nilai sebagai aspek yang paling penting dari suatu produk. Toyota menerapkan JIT dalam waktu di mana kebanyakan orang belum pernah mendengarnya, dan mereka melakukannya dengan kesempurnaan dekat

T: Apakah tiga tema sentral sekitarnya Just-In-Time Manufaktur dan mengapa mereka penting?
J: tiga tema sekitarnya JIT adalah Kesederhanaan, Kualitas, dan penghapusan limbah. Ketiga sangat penting karena masing-masing diperlukan untuk sistem keseluruhan untuk beroperasi secara efektif.

Sebuah tinjauan Just-In-Time Sistem Manufaktur
Just-In-Time sistem manufaktur adalah cara yang bagus untuk sebuah perusahaan untuk menjadi lebih sukses daripada keadaan mereka saat ini, memberikan perusahaan keuntungan kompetitif mutlak atas orang lain di pasar yang sama
Namun, sistem yang sangat kompleks dan ada banyak persyaratan dan prasyarat yang perlu diikuti dalam rangka untuk sistem ini untuk menjadi efektif. Hal ini membutuhkan komitmen yang kuat-lebar yang tidak terlihat di setiap jenis lain dari sistem produksi atau manufaktur, juga menutup kesenjangan antara departemen yang berbeda dalam suatu perusahaan dan membuat kerja seluruh perusahaan dan berkomunikasi sebagai satu unit tunggal. Ini adalah salah satu poin utama bahwa semua teori dalam manajemen kualitas berkhotbah, dan sistem ini memaksa bahwa setelah suatu perusahaan.  
Keuntungan dari JIT yang melimpah dan jika diterapkan dengan benar hanya dapat melakukan hal yang besar.