Sabtu, 31 Agustus 2013

Penilaian Real Estate

Damodaran dalam bukunya Investment Valuation menulis bahwa pada prisnipnya menilai real estate adalah sama dengan menilai dari aset finansial seperti saham. Nilai dari real estate adalah jumlah nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan akan diterima pada masa yang akan datang.
Real estate dan aset finansial memiliki persamaan dalam hal, bahwa nilai mereka ditentukan oleh arus kas yang dihasilkan dari kepemilikan aset tersebut, ketidakpastian dari arus kas dan tingkat pertumbuhan yang diharapkan dari arus kas tersebut.
Beberapa perbedaan yang signifikan dari keduanya adalah, beberapa ahli berpendapat bahwa model penentuan risiko dan tingkat pengembalian yang diinginkan  dalam aset finansial tidak dapat digunakan dalam penilaian real estate. Hal yang lain adalah tingkat likuiditas yang berbeda dari kedua aset tersebut. Dimana untuk menemukan pasar real estate lebih sulit daripada aset finansial. Kedua investor dari kedua aset tersebut juga memiliki preferensi dalam hal investasi yang berbeda.
Didalam investasi reall estate ada batasan waktu berupa umur ekonomis, dimana membatasi perhitungan dari analisis prospektif tidak seperti pada saham yang diharapkan akan terus going concern. 
Efek dari inflasi terhadap kedia aset yang berbeda tersebuit juga lain. Inflasi akan menurunkan nilai dari aset finansial. Sementara itu Fama dan Schwert berpendapat bahwa dalam aset perumahan inflasi justru akan menaikkan nilai dari real estate. Ada beberapa alasan dalam hal ini yang dapat diungkapkan. Perlakuan  pajak atas kedua aset tersebut. Depresiasi dapat menjadi pengurang dalam memperoleh penghasilan.

Kamis, 22 Agustus 2013

Is Yours a Learning Organization?

Lingkungan yang mendukung untuk pembelajaran dalam organisasi.
Karyawan dapat menyatakan perbedaan dalam pendapat dengan rasa nyaman dan aman, menanyakan hal-hal yang meskipun sepele, dan menunjukkan sisi pandang yang berbeda meskipun tidaklah ide besar tetap perlu dihargai. Karyawan saling menyadari bahwa perbedaan ide sangat bernilai, berkembang dalam diskusi yang sehat dalam mencapai kesimpulan terbaik. Karyawan berani dalam mencoba sesuatu yang berisiko dan belum di eksplorasi.

Praktek dan proses pembelajaran yang konkret.
Informasi dapat didistribusikan dengan baik. Informasi ini dapat diperoleh dari ahli dari divisi lain, ahli dari luar organisasi, ahli dari konsumen dan pemasok. Penawaran baru perlu di uji coba.

Pemimpin yang menekankan pada pembelajaran.
Pemimpin seringkali membuka diskusi terbuka sehingga alternatif solusi dapat diperoleh dari berbagai pihak.