Semakin
membaiknya tingkat standar kehidupan di berbagai belahan dunia memiliki
implikasi bagi sikap terhadap pekerjaan dan rekreasi. Kenaikan pendapatan cenderung
disertai dengan pergeseran nilai
untuk memperoleh rekreasi lebih banyak karena
kini orang memiliki kemampuan untuk membayar hal-hal yang mereka inginkan. Tren ini terlihat
di Eropa, di mana telah terjadi penurunan jam kerja sejak tahun
1970 serta di Amerika Latin dan Karibia. Hal ini bahkan mulai muncul di Amerika Serikat dan Asia
Timur yang secara tradisional jam bekerja jauh lebih lama dari Eropa dan banyak
negara berkembang (World Tourism Organization, 2010).
Dengan
dukungan dari iklim ekonomi yang kondusif, PT Bukit Uluwatu Villa Tbk didirikan
pada tahun 2000 dan memiliki kegiatan usaha utama dalam bidang penyediaan jasa
akomodasi dan perhotelan. Kepemilikan atas perusahaan terdiri dari PT Asia
Leisure Network (40,29%), Archipelago Resort and Hotels Ltd (16,19%) dan publik
(43,52%). Perusahaan berdomisili di Badung, Bali. Pada akhir tahun 2003 PT
Bukit Uluwatu Villa Tbk melakukan pembelian tanah di daerah Uluwatu untuk
dibangun villa yang rencana awalnya untuk dijual. Pada tahun 2004 dan 2005
dilakukan desain proses dan memperoleh seluruh perizinan yang dibutuhkan. Tahun
2006 dilakukan pengerjaan land clearing. Tahun 2007 pembangunan
infrastruktur dimulai, namun dalam perkembangannya PT Bukit Uluwatu Villa Tbk
memutuskan untuk memfokuskan pada bisnis penyedia jasa akomodasi dan perhotelan
karena dianggap memiliki prospek yang lebih baik. Sehingga
Alila Villas Uluwatu yang telah selesai dibangun pada awal tahun 2009 disewakan
sebagai resort sejak bulan Juni 2009. Pada tahun 2007 dengan masuknya
Archipelago Resorts and Hotels Limited sebagai pemegang saham PT Bukit Uluwatu
Villa Tbk, status PT Bukit Uluwatu Villa Tbk berubah menjadi perusahaan
Penanaman Modal Asing (PMA). Adapun villa dan hotel PT Bukit Uluwatu Villa Tbk
yang telah beroperasi saat ini berada dibawah pengelolaan Alila Hotels &
Resorts Ltd. (“AHR”).
Rencana PT
Bukit Uluwatu Villa Tbk fokus pada bisnis penyedia jasa akomodasi dan
perhotelan diperkuat dengan akuisisi Hotel Alila Ubud dari PT Bukit Payangan.
Sehingga saat ini PT Bukit Uluwatu Villa Tbk menjalankan dua resort yang
beroperasi di Bali yaitu Alila Ubud, resort butik terletak di areal Ubud dan
Alila Villas Uluwatu suatu vila dengan konsep “all pool villa resort”,
terletak di Desa Pecatu, Uluwatu. PT Bukit Uluwatu Villa Tbk memiliki target
wisatawan yaitu wisatawan lokal dan internasional dengan 2 segmen yang berbeda.
Alila Ubud menargetkan pelanggan kelas menengah ke atas yang mencari wisata
pulau Bali, sedangkan Alila Villas Uluwatu menargetkan pelanggan yang mencari
kemewahan dan wisata lifestyle.
Setelah berhasil mendaftarkan
sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010, dimana perusahaan mampu
meraih dana sebesar Rp.222,85 milyar, PT Bukit Uluwatu terus menuai pengakuan
internasional sebagai destinasi berkelas dunia. Kepercayaan investor kepada PT
Bukit Uluwatu Villa Tbk. bertambah karena perusahaan turut melaksanakan
pelestarian alam dan budaya. Pendanaan yang didapat dan dengan dukungan
perbankan sebagian digunakan untuk mengakuisisi PT Bukit Lagoi Villa, pemilik
14,4 hektar lahan di Pulau Bintan. Lahan ini akan dimanfaatkan untuk
pembangunan Alila Villas Bintan dan sebagian lagi digunakan untuk pembelian 1,7
hektar lahan di Tarabitan, Minahasa Utara (Manado), yang kini dalam proses,
melalui PT Sitaro Mitra Abadi, untuk pembangunan Alila Tarabitan.
Pada tahun 2011, perusahaan
mendirikan perusahaan patungan PT Bukit Lentera Sejahtera, dengan bekerjasama
dengan PT Lentera Cemerlang Indah dengan komposisi kepemilikan 60-40 persen.
Perusahaan patungan ini untuk membangun Alila SCBD. Pada tahun 2011 ini pula
pemasangan tiang pancang Alila Villas Bintan telah dimulai. Kemudian perusahaan
mulai mengakuisisi 99% saham di PT Bukit Borobudur.
PT. Bukit Uluwatu Villa Tbk.
adalah perusahaan pengembangan hotel dan resor di Indonesia. Villa yang
dikelola menawarkan pengalaman gaya hidup yang unik berpadu dengan
keramah-tamahan dan berfokus pada trend-setting concepts, elemen
rancangan anggun dan ekslusivitas. Semua itu digarisbawahi dengan pelayanan
prima untuk kebutuhan para tamu kelas atas.
Berdiri sejak tahun 2000,
perusahaan ini memiliki visi untuk menjadi pemimpin pasar khususnya dalam resor
yang ramah lingkungan. Misinya adalah mewujudkan desain unik di setiap lokasi
resor sambil mendukung komunitas lokal dan kebudayaan setempat. Salah satu
mimpi ialah merealisasikan potensi industri pariwisata Indonesia yang luar
biasa dengan lebih membangkitan budaya lokal. Perusahaan berupaya dan bekerja lebih
keras supaya para investor dapat memetik cash flow dan capital
appreciation.
Dikelola oleh Alila Hotels
& Resorts Ltd. (AHR), resor tersebut menyediakan kegembiraan tiada tara dan
pengalaman relaksasi tiada banding bagi para pelancong manca negara dimana
suasana elegan, tenang berpadu dengan layanan kelas satu. Sentuhan inovatif
yang dikelola dalam memadukan sisi komersial, konservasi dan komunitas telah
berkembang dari dua properti yaitu Alila
Villas Uluwatu dan Alila Ubud. Akan ada penambahan 12 villa di Alila Ubud.
Alila Villas Bintan dan Alila Manado diperkirakan beroperasi di tahun 2013 . PT
Bukit Uluwatu Villa Tbk akan terus melebarkan sayap bisnis dengan menambah
jumlah hotel dan villa yang sudah ada di resor yang dimiliki atau dengan
akuisisi properti lain yang sesuai dengan konsep PT Bukit Uluwatu Villa Tbk.
Pelancong manca negara kini
jauh lebih canggih dan menuntut kesempurnaan. Mereka mengharapkan tempat
berlibur yang eksotis, unik, tenang dan dibangun harmonis dengan lingkungan. PT
Bukit Uluwatu Villa Tbk menangkap peluang tersebut dengan menyediakan sejumlah
resor yang menawarkan konsep inovatif, penuh cita rasa dimana kenyamanan
menjadi peringkat yang utama dan hari hari berlibur mereka dapat selalu
dikenang. Harmonisasi dengan alam adalah tema resor Bukit Uluwatu Villa dan
semua dikelola dengan penuh rasa hormat dan peduli terhadap lingkungan dan
komunitas disekitarnya. Di Alila Villas Uluwatu tingkat hunian rata-rata
mencapai 60% dengan total kamar yang disewa mencapai 13.374. Sementara di Alila
Villas Ubud tingkat hunian rata-rata 75% sepanjang tahun 2011. Dengan itu PT
Bukit Uluwatu berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp.216,7 milyar dan
laba bersih Rp.54,2 milyar.
Kedepannya, perusahaan akan
terus menciptakan destinasi liburan baru di Indonesia, dengan menawarkan
pengalaman liburan yang luar biasa melalui berbagai portofolio propertinya yang
unik, yang menyesuaikan dengan cita rasa para tamunya. Perusahaan akan
menawarkan Alila SCBD dengan konsep berbisnis memiliki gaya hidup urban,
sementara Alila Villas Bintan menawarkan konsep kenyamanan berlibur dan jauh
dari kehidupan metropolis, selanjutnya perusahaan menawarkan kemewahan di Alila
Tarabitan (Manado). Proyek lain yang akan dikembangkan diantaranya adalah
pengembangan Alila Borobudur, yang akan dibangun di Muntilan (Magelang). Dengan
konsep yang menggabungkan faktor ketenangan alam dan kekayaan budaya. Seluruh
properti secara kuat membawa ciri budaya, gaya desain dan standar layanan Alila
yang bertaraf internasional.