Rabu, 07 November 2012

Pengaruh Demografi Terhadap Bisnis Pariwisata


A.    LATAR BELAKANG
Semakin membaiknya tingkat standar kehidupan di berbagai belahan dunia memiliki implikasi bagi sikap terhadap pekerjaan dan rekreasi. Kenaikan pendapatan cenderung disertai dengan pergeseran nilai untuk memperoleh rekreasi lebih banyak karena kini orang memiliki kemampuan untuk membayar hal-hal yang mereka inginkan. Tren ini terlihat di Eropa, di mana telah terjadi penurunan jam kerja sejak tahun 1970 serta di Amerika Latin dan Karibia. Hal ini bahkan mulai muncul di Amerika Serikat dan Asia Timur yang secara tradisional jam bekerja jauh lebih lama dari Eropa dan banyak negara berkembang (World Tourism Organization, 2010).
Efek peningkatan kesejahteraan dalam teorinya tentu tidak dapat dijelaskan secara sederhana seperti itu. Pada tingkat tertentu utilitas kesejahteraan dapat berhenti. Orang-orang di Barat yang telah berkembang gaya hidupnya, terutama di Amerika Serikat di mana pendapatan mengalami stagnasi, setidaknya untuk sementara ini, sementara biaya hidup telah meningkat mengakibatkan penurunan secara riil dalam standar hidup. Krisis ekonomi 2008/2009 menjadi penyebab dari buruknya keadaan ini. Batasan kemampuan ekonomis berdampak pada pilihan liburan selama beberapa tahun yang akan datang (World Tourism Organization, 2010).
Pada tahun 2011, output dunia - dan pendapatan per kapita - terus pulih dari resesi 2008-2009. Gross World Product (GWP) tumbuh 3,7%, dibanding tahun 2010. Sementara itu bisnis perjalanan dan pariwisata menyumbang angka yang cukup besar dalam GDP dunia yaitu sebesar 6 triliun dollar AS. Hal ini berarti bahwa sebesar 9% GDP dunia adalah berada di sektor perjalanan dan pariwisata. Dampak dari besarnya bisnis ini adalah 260 juta orang bekerja pada sektor yang terlibat pada pariwisata baik langsung maupun tidak langsung dan 100 juta diantaranya terlibat langsung. Demikian data dari World Tourism Council.
Lebih lanjut dari hal tersebut adalah permintaan perjalanan dan pariwisata menimbulkan dampak terhadap investasi. Pembangunan hotel, pembaharuan moda transportasi udara dan bisnis kapal wisata besar. Pada tahun 2011, data dari World Tourism and Travel Council menyebutkan bahwa 4,5% investasi dunia yaitu sebesar 650 milyar dollar AS berada pada sektor ini.  
Sehubungan dengan itu, Bali sebagai tujuan wisata dunia, tentu tidak hanya mengandalkan kunjungan wisatawan dalam negeri. Hal ini ditunjukkan oleh banyaknya hotel di sekitar kawasan Bali Selatan yang merupakan pembidik para wisatawan manca negara. Mahalnya tarif hotel per malam dapat menunjukkan bahwa segmentasi pasar yang ingin diperoleh adalah para pelancong luar negeri yang berkantong tebal dan menginginkan tingkat kepuasan layanan hotel yang memiliki standar tinggi.

B.     PEMBAHASAN
Menurut World Tourism Organisation (2010) demografi merupakan salah satu faktor eksternal yang membentuk permintaan pariwisata dan pembangunan. Struktur masyarakat yang terus berubah, dan untuk instansi publik dan swasta yang bekerja di sektor pariwisata adalah relevan untuk mempelajari perubahan-perubahan dalam rangka untuk mengantisipasi dan bereaksi terhadap perubahan dan menyusun cara dan strategi yang paling kompetitif.
Perubahan demografis berdampak pada pola permintaan traveling, termasuk frekuensi, lama tinggal, produk, dan akibatnya pada strategi komunikasi para pelaku bisnis pariwisata. Pada masa akhir-akhir ini disebutkan oleh WTO bahwa populasi di beberapa negara maju mengalami penuaan. Sementara pada negara berkembang lebih banyak populasi orang mudanya.
Faktor-faktor demografi dunia yang berpengaruh terhadap bisnis pariwisata
a.      Populasi dunia yang menua
Jumlah penduduk berusia tua yang semakin meningkat, terutama dinegara-negara maju, di Eropa dan Jepang. Sementara banyak di negara yang disebut “emerging” memiliki penduduk dengan usia produktif yang lebih banyak. Hubungan dengan pariwisata adalah penduduk dengan usia lebih tua akan memilih tujuan wisata yang lebih menenangkan seperti wisata keindahan alam, religi, dan permintaan fasilitas jasa akomodasi perhotelan yang berstandar tinggi. Karena para pelancong dalam usia ini memiliki saving yang lebih banyak. Hal ini berimplikasi bahwa para pelancong dari negeri emerging seperti China dan India akan berusia muda dan para pelancong dari negeri maju rata-rata akan berusia tua.
b.      Angka harapan hidup yang meningkat
Hampir di seluruh negara, angka harapan hidup rata-rata mengalami peningkatan. Tingkat kesehatan dan pelayanan kesehatan diberbagai negara juga mengalami peningkatan. Hubungan dengan bisnis pariwisata adalah akan lebih banyak pada beberapa tahun mendatang, para wisatawan berusia tua. Mereka akan terlihat lebih fit dan sehat dalam usianya.
c.       Komposisi Rumah Tangga, Struktur Keluarga
Terdapat penurunan tingkat fertility di negara maju. Struktur keluarga mengalami perubahan, dari semula struktur horozontal artinya menyebar secara melebar, atau keluarga dengan banyak anak-anak menjadi keluarga dengan susuna vertikal yang panjang. Hal ini menjadi sinyal bahwa jasa pariwisata dan perjalanan yang akan diminta perlu menyesuaikan diri dengan memberikan tawaran yang lebih bervariasi. Para kelompok travelers sekarang terdiri dari kakek-nenek dan cucu berlibur, atau seluruh keluarga dengan konsekuensi untuk kegiatan yang ditawarkan, jenis akomodasi yang diperlukan akan bervariasi lebih banyak. Di negara maju wisatawan tunggal akan  berkembang. Ini mencerminkan tumbuh tren di masyarakat yang lebih luas bagi kaum muda untuk menghabiskan periode waktu tinggal sendiri atau dengan teman-teman sebelum menikah dan memulai sebuah keluarga.
d.      Lokasi populasi
Banyak populasi dari semua negara sebagia besar tumbuh diperkotaan. Selain faktor ini, peran negara berkembang akan memiliki pengaruh besar pada pariwisata dalam dua dekade mendatang. Penduduk cenderung memiliki pandangan yang kosmopolitan, sebagai akibat dari hidup di lingkungan yang lebih beragam budayanya. Hal ini membawa mereka untuk bepergian ke luar negeri dan ini akan membantu mendorong kenaikan pariwisata. Dibandingkan dengan negara berkembang, terjadi penurunan peran relatif peran Barat. Proporsi Eropa dari populasi global akan menurun hingga 9% kurang lebih sama dengan yang dari Karibia dan Amerika. Sementara Amerika Serikat dan Kanada menyumbang sekitar 6% dari populasi dunia, meskipun hanya 1% dari hal ini adalah di Kanada dan sisanya adalah Amerika Serikat. Pada 2030 Asia akan mencapai 60% dari populasi dunia, dengan India dan China masing-masing berkontribusi hanya kurang dari 20%. Faktor terakhir yang mempengaruhi distribusi penduduk adalah migrasi. Migrasi dapat mempengaruhi pariwisata di dua cara, pariwisata dapat menarik pendatang ke bagian dunia lain di mana ada kebutuhan bagi para pekerja. Dan migrasi dapat menarik wisatawan untuk mengunjungi tempat-tempat kelahiran mereka, atau kerabat bekerja di luar negeri.

Fakta statistik bisnis pariwisata di Bali
Berikut ini adalah data-data statistik yang berhubungan dengan kegiatan bisnis pariwisata di Bali. Yang pertama adalah jumlah kedatangan wisatawan mancanegara menurut pintu masuk ke Indonesia.
Tabel 1. Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara Menurut Pintu Masuk
Tahun 1997 s.d 2008
   Sumber: BPS

Dari Tabel 1 dapat diperoleh informasi bahwa sejak tahun 1998 Bandara Ngurah Rai di Pulau Bali, menjadi pintu masuk utama wisatawan mancanegara, yang sebelumnya adalah Bandara Soekarno Hatta.  Fluktuasi kunjungan tamu asing ke negara kita, karena pengaruh kondisi keamanan dalam negeri seperti adanya Bom Bali tahun 2002 dan 2004 dan Bom Jakarta, sehingga beberapa negara mengeluarkan travel warning kunjungan ke Indonesia, kondisi krisis keuangan dan serangan terorisme di negara lain yang membawa implikasi kondisi global pariwisata mengalami penurunan.
Yang kedua adalah jumlah kunjungan tamu asing pada hotel bintang berdasarkan wilayah Pulau. Data ini diolah terlebih dahulu sehingga memudahkan dalam penyajian dan penggambaran informasi serta pembagian wilayah wisata besar menjadi Sumatera, Jawa, Bali Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku dan Papua. 
Tabel 2. Jumlah Tamu Asing Pada Hotel Bintang berdasar Wilayah Pulau 2003-2010
   
    Sumber: BPS, diolah
Berdasarkan Tabel 2 dapat diperoleh informasi bahwa Bali menjadi tujuan wisata utama di Indonesia, dengan banyaknya jumlah tamu asing yang berkunjung pada tahun 2003 sampai dengan 2010 dan meminta layanan akomodasi hotel bintang. Wilayah lain belum bisa mengungguli perolehan Bali dalam mendatangkan wisatawan.
Fakta yang ketiga dari statistik Bali adalah jumlah wisatawan mancanegara menurut asal negara tempat tinggal.





Tabel 3. Banyaknya Wisatawan Mancanegara yang Datang Langsung                                            ke Bali Menurut Kebangsaan Tahun 2007 - 2011
          Sumber: BPS Provinsi Bali, diolah
Berdasarkan Tabel 3, dapat diperoleh informasi bahwa Asia menjadi konsumen pariwisata Bali pada posisi pertama. Sejalan dengan teori demografi bahwa penduduk Asia mencapai 60,3% dari populasi dunia saat ini (sumber data Wikipedia, 2012). Selanjutnya konsumen kedua adalah orang dari daratan Eropa. Preferensi masing-masing  konsumen akan berbeda dan bentuk akomodasi yang yang akan diminta. Tetapi dengan memperhatikan perkembangan saat ini bahwa penduduk Jepang sebagian besar pada usia tua dan penduduk China dalam kondisi produktif maka perlu dikaji lebih dalam lagi akan struktur demografi ini dan karakteristik konsumen pariwisata ini.

C.    KESIMPULAN

Bisnis pariwisata dipengaruhi juga oleh demografi dunia. Pasar pariwisata Bali adalah wisatawan mancanegara dari berbagai belahan dunia, dan Bali menjadi penyumbang terbesar dalam angka kunjungan dan jumlah tamu asing yang tinggal pada hotel berbintang di Indonesia. Kondisi perekonomian, demografi, negara asal bagi para wisatawan mancanegara, menentukan permintaan pariwisata dalam bentuk layanan akomodasi, dalam hal ini adalah hotel.



DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik (2011), Statistik Indonesia. Jakarta, Indonesia.
Badan Statistik Provinsi Bali (2011), Statistik Daerah Provinsi Bali. Denpasar, Indonesia
World Tourism and Travel Council (2011). Travel and Tourism 2011.pp.1-42.
United Nation World Tourism Organization (2012), UNWTO Tourism Highlights 2012 Edition.,
pp.1-16
Wikipedia (2012), Demographics of The World. Diakses tanggal 18 Oktober 2012. http://en.m.wikipedia.org/wiki/Demographics_of_the_world
Tanpa Nama (2012). World Tourism. Facts and Figures. Diakses tanggal 18 Oktober 2012. http://www.travel-exhibitons.com/news/WorldTravel.FactsandFigures.htm