Sabtu, 05 Januari 2013

PEMILIHAN TEKNOLOGI DALAM PRODUKSI

Dalam aktivitas bisnisnya seringkali perusahaan dihadapkan pada permasalahan dalam pemilihan teknologi ketika akan memulai suatu proyek baru yang tentunya akan menghasilkan NPV yang poditif. Pembuatan produk baru yang akan dilepaskan ke pasar tentunya memerlukan penelitian terlebih dahulu atas tanggapan pasar untuk menerima produk tersebut. Divisi marketing dapat memperkirakan penyerapan pasar atau kuantitas yag nanti akan menjadi penjualan dari produk tersebut.
Komunikasi antara divisi marketing dan divisi produksi sangat penting dalam melaksanakan proses produksi dan pemilihan mesin dan alat produksi yang tepat. Untuk menyederhanakan contoh pada kesempatan kali ini, maka dibatasi terdapat dua saja pilihan untuk proses prosuksi dan penggunaan mesinnya.
Didalam sebuah investasi mesin ataupun alat produksi yang nantinya akan digunakan ada beberapa unsur yang dapat diidentifikasi.
1. biaya variabel perunit.
2. biaya tetap, yang disederhanakan hanya berupa biaya penyusutan mesin.
3. harga jual produk per unit.

Laba dapat diproleh jika pendapatan dikurangi biaya bernilai positif. Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Pendapatan adalah jumlah produk terjual yang merupakan proyeksi marketing division dikalikan harga jual per unit (P.Q)
2. Total Biaya variabel adalah jumlah produk dijual dikalikan dengan biaya variabel perunit (V.Q)
3. Total Biaya Tetap adalah FC
Laba = (P.Q)-FC-(V.Q)
kalau laba ini diperoleh dari mesin 1 maka Laba1,
kalau laba ini diperoleh dari mesin 2 maka Laba2.
Maka perlu di identifikasi terlebih dahulu jumlah kuantitas indifference dimana Laba1 = Laba2
setelah diketemukan kuantitas indifference maka target penjualan divisi marketing berada pada posisi dimana, apakah lebih kecil atau lebih besar dari kuantitas indifference.
 yang memiliki laba lebih tinggi dipilih teknologinya.