Sebagai warga Panjer, saya memperhatikan perubahan arus lalu lintas yang terjadi belakangan ini. Ketika pagi hari, sebelum ada pengalihan arus, dan saya harus berangkat ke kantor dan mengantar isteri bekerja pada pertigaan Jl Watrenggong dan Tukad Pakerisan kerap kali terjadi antrean panjang, meskipun bukan pola kemacetan yang menggila dan tidak bisa diprediksi seperti di kota besar lain.
Kemudian ketika saya memanfaatkan istirahat siang dengan pulang ke rumah, pada waktu ini memang antrean kendaraan lebih panjang pada pagi hari. Banyaknya toko dan aktivitas bisnin lain di sekitar Jl Waturenggong dan Pakerisan membuat parkir di kiri dan kanan jalan membuat kendaraan berjalan tersendat.
Hal yang masih menguntungkan dari titik kemacetan di Jl Waturenggong dan Jl Tk Pakerisan, pada sisi Jalan Waturenggong panjangnya jalan hanya sekitar 800 meter, jadi tidak akan menimbulkan perkiraan waktu yang sulit diprediksi. Akan tetapi hal ini tetap mebuat kita merasa tidak nyaman. Pernah suatu kali, jarak yang bisa ditempuh dalam 3-4 menit ini menjadi 15-20 menit karena ramainya kendaraan dan aktivitas bisnis di jalan ini.
Pola pengalihan arus yang telah diterapkan pada pagi hari membuat nyaman dalam menempuh perjalanan ke kantor. Tadi pagi, benar benar lancar, karena mobil sebagian besar telah dialihkan untuk melewati Jl Tk Batanghari dan memutar ke Tk Pakerisan. Namun dalam beberapa kesempatan masih terlihat para penyerobot. Memperhatikan motif penyerobotan jalan ini, sepertinya mereka berpikir, jalan sepi kok diputar-putar arusnya. Akan tetapi sepertinya ada hal yang dilupakan, kenapa jalan menjadi lebih lancar dan nyaman karna memang dilakukannya perputaran pola arus lalu lintas. beberapa rambu- mrambu juga roboh di tengah jalan dan digeser-geser semaunya. kiranya pihak yang berkepentingan untuk tetap mengecek hal ini setiap hari. Rambu di Jalan Tukad Barito yang kemarin hari Minggu masih berdiri, sudah roboh ditengah jalan pada pagi sekitar jam 7.20. Sementara rambu atau portal larangan melintas di Jalan Tk Yeh Aya, sepertinya mengalami pergeseran.
Sebagai warga Panjer, saya menyambut baik pola pengalihan arus lalu lintas ini. Biaya masyarakat atas kemacetan yang ditimbulkan oleh pemakaian jalan raya yang berlebihan dan dampak aktivitas bisnis yang harus ditanggung oleh pengguna jalan raya akan berkurang. Boros bahan bakar dan waktu tempuh. tidak akan pernah dapat diinternalisasikan oleh para pelaku aktivitas bisnis dan orang banyaklah yang harus menanggungnya sementara keuntungan para pelaku bisnis tidak memperhitungkan biaya eksternal ini.
Peran pihak berwenagn sangat diperlukan dalam memantau berlakunya regulasi ini dan kelancaran arus lalu lintas yang memang kelihatan sepule tetapi memiliki penghematan biaya sosial yang tinggi.
Ken Suryo Purnomo
Tinggal di Jalan Tukad Irawadi
Minggu, 28 Oktober 2012
KONDISI CHINA (LUAR NEGERI) DAN BISNIS DI INDONESIA
China telah membangun hubungan yang lebih erat dengan
Negara-negara Asia Tenggara dalam beberapa tahun belakangan. Pada 1990-an,
China masih dianggap sebagai ancaman bagi tetangga di Asia Tenggara karena
klaim dan sengketa teritorial atas Laut Cina Selatan. Pelan tapi pasti pandangan negara tetangga ini mulai berubah saat Asia
krisis keuangan tahun 1997/98 dan Cina bersitegas menolak
tekanan untuk mendevaluasi mata uangnya sedangkan mata uang dari tetangganya
yang jatuh bebas. Hari ini, Cina telah tampil dengan pesona pertumbuhan ekonomi
yang mengagumkan dan berfokus pada hubungan perdagangan denganAsia Tenggara
yang dipandang oleh sebagian orang sebagai katalis untuk memperluas pengaruh politiknya.
China juga telah mengembangkan hubungan keamanan bilateral dan multilateral
dengan negara-negara Asia Tenggara.
Tujuan utama strategis Cina dalam meberikan pengaruh atas
kekuatannya tetap menjadi subyek perdebatan dan spekulasikalangan pengamat.
Asia Tenggara,bagaimanapun adalah berdekatan ke Cina di mana pengaruh Cina
dapat paling mudah berkembang. Adajuga pendapat melihat China sedang menanam kestabilan,
kedamaian,dan lingkungan daerah yang makmur. China membutuhkan rekan ASEAN untuk
sukses dalam era modernisasi. Pandangan lain
yang lebih skeptis melihat China memainkan permainan jangka panjang
dirancang untuk mengurangi pengaruh Amerika. Pertumbuhan ekonomi China secara dramatis mengubah
ekonomi dan politik hubungan dengan dunia, termasuk Asia Tenggara, suatu daerah di mana Amerika
Serikat juga memiliki kepentingan ekonomi, politik, dan strategis yang kuat.
Selanjutnya bagaimanakah hubungan ekonomi bisnis China
Indonesia pada masa sekarang terkait dengan kebijakan yang diambil China?
Apakah menciptakan peluang-peluang dalam kegiatan ekonomi kita di sektor
privat? Data neraca perdagangan
menunjukkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir ini Indonesia megalami deficit
nraca perdagangan dengan China. Secara makro hal ini memang akan menimbulkan
permasalahan, akan tetapi bagi kita yang berada di sektor bisnis, murahnya harga barang impor yang datang dari China memberikan peluang bisnis baru sebagai
distributor barang-barang China. Pelaku bisnis dapat memperoleh margin laba
yang tinggi dengan memasarkan produk China ke pelosok pedesaan.
Potensi bisnis ini berkembang dengan menyalurkan
barang-barang China sampai ke pelosok pedesaan karena harganya yang dapat
dijangkau masyarakat. Handphone China sangat murah, barang-barang mainan dan rumah
tangga setali tiga uang. Ketidakmampuan pemerintah untuk memberikan fasilitas
bagi sector swasta sehingga barang-barang produksi kita dapat mencapai harga
yang rendah menjadi tanggung jawab pemerintah untuk mencari solusinya sehingga
competitiveness kita dapat tecapai.
Peningkatan hubungan Indonesia-China mencapai klimaksnya
dengan ditandatanganinya Strategic Partnership Agreement antara
Indonesia-China pada tanggal 25 April 2005, saat Presiden Hu Jin Tao berkunjung
ke Indonesia. Kemitraan Strategis ini akan difokuskan untuk memperkuat
kerjasama politik dan keamanan, memperdalam kerjasama ekonomi dan pembangunan,
meningkatkankerjasama sosial budaya, dan memperluas hubungan nonpemerintah. Ada
tigabidang luas yang dicakup dalam perjanjian kemitraan strategis ini, yaitu
kerja sama politik dan keamanan, kerjasama ekonomi dan pembangunan dan kerjasama
sosial budaya.
Kebangkitan Cina juga menciptakan kekhawatiran bagi lawan
politik dan ekonomi China yaitu Amerika tentang bagaimana Beijing akan
menggunakan tumbuhnya ekonomi dan militer. Militer Cina adalah kekuatan regional yang dominan
di Asia dan salah satu kekuatan yang muncul di dunia dengan indikasi belanja
militer yang besar. Beberapa analis melihatmunculnya kekuatan besar baru ke
panggung dunia sebagai penyebab konflik. Sementara upaya Cina untuk memperluas
pengaruhekonomi dan politik China juga mengembangkan hubungan militer dengan
negara-negara Asia Tenggara. Beberapa pendapat menyimpulkan perluasan pengaruh
kemungkinan akan meningkatkan kekhawatiran lebih luasdi kalangan kebijakan
pertahanan dan dapat dipandang sebagai suatu tantangan untuk Amerika
dalamwilayah tersebut.
Indonesia bisa juga berpotensimenjadi terlibat dalam
sengketa.
Sengketa pulau-pulau dan karang dari Laut Cina Selatan merupakan penyebab utama
ketegangan antara Cina dan Asia Tenggara pada 1990-an. Konflik klaim atas
pulau-pulau dalam kelompok Spratly menyebabkan bentrokan angkatan laut antara Vietnam dan China di1988 yang menewaskan 70 personel angkatan laut Vietnam. Pada tahun 1995, China merebut Reef Mischiefyang diklaim oleh Filipina. Baru-baru ini, China telah bertindak secara lebihkooperatif daripada itu pada 1990-an. Forum Regional ASEAN perlu dimainkan untuk mencoba meredakan situasi di Laut China Selatan.
Sengketa pulau-pulau dan karang dari Laut Cina Selatan merupakan penyebab utama
ketegangan antara Cina dan Asia Tenggara pada 1990-an. Konflik klaim atas
pulau-pulau dalam kelompok Spratly menyebabkan bentrokan angkatan laut antara Vietnam dan China di1988 yang menewaskan 70 personel angkatan laut Vietnam. Pada tahun 1995, China merebut Reef Mischiefyang diklaim oleh Filipina. Baru-baru ini, China telah bertindak secara lebihkooperatif daripada itu pada 1990-an. Forum Regional ASEAN perlu dimainkan untuk mencoba meredakan situasi di Laut China Selatan.
Hubungan diplomatik, yang telah berhenti pada tahun 1967, yang dibangun kembali pada tahun 1990. Ketegangan muncul lagi selama
transisidari rezim Suharto saat kerusuhan anti-Cina terjadi pada tahun 1998.
Pada tahun 1999, kemudian Presiden Wahid berusaha untuk memperbaiki hubungan
dengan China sebagai bagian dari strategi untuk menyeimbangkan posisi unggul
Amerika di dunia. Hubungan diplomatik antara Indonesia dan China diperkuat oleh
mantan Presiden Megawati pada tahun 2002.
Perkembangan dan kondisi persaingan dunia bisnis telah
menjadi semakin cepat, semakin komplek, semakin kompetitif dan untuk
memprediksi arah kedepan menjadi semakin sulit. Beragam tantangan bisnis
membuat kemampuan pemimpin perusahaan untuk membuat keputusan yang tepat dan
respon yang cepat untuk menangkap peluang bisnis menjadi penting. Pelanggan dan
stakeholder lainnya memiliki peranan
kunci untuk tetap dapat bertahan didunia bisnis atau kalau tidak kita akan going out of business.
Pada umumnya perubahan lingkungan bisnis dapat memunculkan
beragam peluang dan ancaman bagi para pelaku bisnis. Kondisi eksternal seperti
perkembangan politik dalam negeri, politik international dan perkembangan
perekonomian
kawasan regional, perkembangan dan perubahan budaya, kondisi perekonomian
internasional perlu diperhatikan karena akan mempengaruhi kondisi bisnis
berjalan.
Dari kacamata pembuat kebijakan di Indonesia, jumlah
penduduk China yang telah mencapai 1,3 milyar orang merupakan kesempatan ekonomi yang perlu
digali. China adalah pasar raksasa bagi produk yang dihasilkanIndonesia.
Sementara Indonesia merupakan pasar bagi produk China seperti
tekstil, barang-barang konsumen, sepeda motor, dan barang elektronik. Indonesia
jugakawasan menarik bagi para turis asal China. Lebih dari 470 ribu wisatawan
China pada tahun 2010 mengunjungi
Indonesia dengan rata-rata pengeluaran perkunjungan pada tahun 2010 sebesar 923
USD atau setara dengan 3,8 triliun rupiah.
Langganan:
Postingan (Atom)