Selasa, 24 April 2012

Decision Making

Kepemimpinan Jokowi sebagai Walikota Solo, diapresiasi sukses. beberapa contoh keputusan yang dibuatnya adalahmemindahkan pedagang kaki lima, atau relokasi PKL dengan damai. Jokowi juga membuat branding Kota Solo, The Spirit of Java. Jokowi juga dipandang berhasil memimpin sekelompok masyarakat dengan segala problematikanya, dan menata Solo kearah yang lebih baik, setelah beberapa waktu lalu Solo terkenal dengan semarawutnya PKL.
Performance Jokowi dalam mengambil keputusan dapat dijelaskan dengan pendekatan teori Rational Model. Jokowi mengadakan beberapa kali pertemuan dengan atau tatap muka dengan para PKL, untuk mengidentifikasi permasalahan. Setelah diketahui masalah, dicarikan alternatif solusi, bahwa PKL melanggar jalur hijau dan trotoar sebagai tempat berdagang. Dipilihlah lokasi yang disepakati untuk berdagang para PKL. Jadi Jokowi tidak hanya menerapkan birokrasi, tetapi juga menerapkan partisipasi masyarakat untuk didengar pendapatnya karena merekalah yang nanti akan menerima implikasi dari keputusan pemindahan lokasi perdagangan.
Keputusan memang dibuat berdasarkan situasinya. Kapan harus menggunakan birokrasi dan partisipasi.
Kesuksesan birokrasi didukung oelh beberapa hal: (menurut Rostow)
1. dependability, dijadikan tempat bergantung, bisa dipercaya
2. manageability, harus bisa digunakan dalam mengelola urusan
3. controlability, karena melibatkan keputusan yang luas, hukum dan power tertentu
4. akuntabilityharus bisa diverifikasi
Saat ini negara kita sedang memerlukan lebih banyak orang jujur yang mau untuk bekerja keras bagi kepentingan publik, memiliki inisiatif dan berani mengambil resiko dalam membuat keputusan. Beragam pencapaian Jokowi sebaiknya diinstitusionalisasikan agar kuat dan dapat dimanfaatkan generasi berikut dan tidak berakhir sia-sia kerja kerasnya selama ini.