Minggu, 09 Desember 2012

RINGKASAN STRATEGI PADA PT BUKIT ULUWATU VILLA, TBK



Semakin membaiknya tingkat standar kehidupan di berbagai belahan dunia memiliki implikasi bagi sikap terhadap pekerjaan dan rekreasi. Kenaikan pendapatan cenderung disertai dengan pergeseran nilai untuk memperoleh rekreasi lebih banyak karena kini orang memiliki kemampuan untuk membayar hal-hal yang mereka inginkan. Tren ini terlihat di Eropa, di mana telah terjadi penurunan jam kerja sejak tahun 1970 serta di Amerika Latin dan Karibia. Hal ini bahkan mulai muncul di Amerika Serikat dan Asia Timur yang secara tradisional jam bekerja jauh lebih lama dari Eropa dan banyak negara berkembang (World Tourism Organization, 2010).
Dengan dukungan dari iklim ekonomi yang kondusif, PT Bukit Uluwatu Villa Tbk didirikan pada tahun 2000 dan memiliki kegiatan usaha utama dalam bidang penyediaan jasa akomodasi dan perhotelan. Kepemilikan atas perusahaan terdiri dari PT Asia Leisure Network (40,29%), Archipelago Resort and Hotels Ltd (16,19%) dan publik (43,52%). Perusahaan berdomisili di Badung, Bali. Pada akhir tahun 2003 PT Bukit Uluwatu Villa Tbk melakukan pembelian tanah di daerah Uluwatu untuk dibangun villa yang rencana awalnya untuk dijual. Pada tahun 2004 dan 2005 dilakukan desain proses dan memperoleh seluruh perizinan yang dibutuhkan. Tahun 2006 dilakukan pengerjaan land clearing. Tahun 2007 pembangunan infrastruktur dimulai, namun dalam perkembangannya PT Bukit Uluwatu Villa Tbk memutuskan untuk memfokuskan pada bisnis penyedia jasa akomodasi dan perhotelan karena dianggap memiliki prospek yang lebih baik. Sehingga Alila Villas Uluwatu yang telah selesai dibangun pada awal tahun 2009 disewakan sebagai resort sejak bulan Juni 2009. Pada tahun 2007 dengan masuknya Archipelago Resorts and Hotels Limited sebagai pemegang saham PT Bukit Uluwatu Villa Tbk, status PT Bukit Uluwatu Villa Tbk berubah menjadi perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA). Adapun villa dan hotel PT Bukit Uluwatu Villa Tbk yang telah beroperasi saat ini berada dibawah pengelolaan Alila Hotels & Resorts Ltd. (“AHR”).
Rencana PT Bukit Uluwatu Villa Tbk fokus pada bisnis penyedia jasa akomodasi dan perhotelan diperkuat dengan akuisisi Hotel Alila Ubud dari PT Bukit Payangan. Sehingga saat ini PT Bukit Uluwatu Villa Tbk menjalankan dua resort yang beroperasi di Bali yaitu Alila Ubud, resort butik terletak di areal Ubud dan Alila Villas Uluwatu suatu vila dengan konsep “all pool villa resort”, terletak di Desa Pecatu, Uluwatu. PT Bukit Uluwatu Villa Tbk memiliki target wisatawan yaitu wisatawan lokal dan internasional dengan 2 segmen yang berbeda. Alila Ubud menargetkan pelanggan kelas menengah ke atas yang mencari wisata pulau Bali, sedangkan Alila Villas Uluwatu menargetkan pelanggan yang mencari kemewahan dan wisata lifestyle.
Setelah berhasil mendaftarkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010, dimana perusahaan mampu meraih dana sebesar Rp.222,85 milyar, PT Bukit Uluwatu terus menuai pengakuan internasional sebagai destinasi berkelas dunia. Kepercayaan investor kepada PT Bukit Uluwatu Villa Tbk. bertambah karena perusahaan turut melaksanakan pelestarian alam dan budaya. Pendanaan yang didapat dan dengan dukungan perbankan sebagian digunakan untuk mengakuisisi PT Bukit Lagoi Villa, pemilik 14,4 hektar lahan di Pulau Bintan. Lahan ini akan dimanfaatkan untuk pembangunan Alila Villas Bintan dan sebagian lagi digunakan untuk pembelian 1,7 hektar lahan di Tarabitan, Minahasa Utara (Manado), yang kini dalam proses, melalui PT Sitaro Mitra Abadi, untuk pembangunan Alila Tarabitan.
Pada tahun 2011, perusahaan mendirikan perusahaan patungan PT Bukit Lentera Sejahtera, dengan bekerjasama dengan PT Lentera Cemerlang Indah dengan komposisi kepemilikan 60-40 persen. Perusahaan patungan ini untuk membangun Alila SCBD. Pada tahun 2011 ini pula pemasangan tiang pancang Alila Villas Bintan telah dimulai. Kemudian perusahaan mulai mengakuisisi 99% saham di PT Bukit Borobudur.
PT. Bukit Uluwatu Villa Tbk. adalah perusahaan pengembangan hotel dan resor di Indonesia. Villa yang dikelola menawarkan pengalaman gaya hidup yang unik berpadu dengan keramah-tamahan dan berfokus pada trend-setting concepts, elemen rancangan anggun dan ekslusivitas. Semua itu digarisbawahi dengan pelayanan prima untuk kebutuhan para tamu kelas atas.
Berdiri sejak tahun 2000, perusahaan ini memiliki visi untuk menjadi pemimpin pasar khususnya dalam resor yang ramah lingkungan. Misinya adalah mewujudkan desain unik di setiap lokasi resor sambil mendukung komunitas lokal dan kebudayaan setempat. Salah satu mimpi ialah merealisasikan potensi industri pariwisata Indonesia yang luar biasa dengan lebih membangkitan budaya lokal. Perusahaan berupaya dan bekerja lebih keras supaya para investor dapat memetik cash flow dan capital appreciation.
Dikelola oleh Alila Hotels & Resorts Ltd. (AHR), resor tersebut menyediakan kegembiraan tiada tara dan pengalaman relaksasi tiada banding bagi para pelancong manca negara dimana suasana elegan, tenang berpadu dengan layanan kelas satu. Sentuhan inovatif yang dikelola dalam memadukan sisi komersial, konservasi dan komunitas telah berkembang dari dua properti  yaitu Alila Villas Uluwatu dan Alila Ubud. Akan ada penambahan 12 villa di Alila Ubud. Alila Villas Bintan dan Alila Manado diperkirakan beroperasi di tahun 2013 . PT Bukit Uluwatu Villa Tbk akan terus melebarkan sayap bisnis dengan menambah jumlah hotel dan villa yang sudah ada di resor yang dimiliki atau dengan akuisisi properti lain yang sesuai dengan konsep PT Bukit Uluwatu Villa Tbk.
Pelancong manca negara kini jauh lebih canggih dan menuntut kesempurnaan. Mereka mengharapkan tempat berlibur yang eksotis, unik, tenang dan dibangun harmonis dengan lingkungan. PT Bukit Uluwatu Villa Tbk menangkap peluang tersebut dengan menyediakan sejumlah resor yang menawarkan konsep inovatif, penuh cita rasa dimana kenyamanan menjadi peringkat yang utama dan hari hari berlibur mereka dapat selalu dikenang. Harmonisasi dengan alam adalah tema resor Bukit Uluwatu Villa dan semua dikelola dengan penuh rasa hormat dan peduli terhadap lingkungan dan komunitas disekitarnya. Di Alila Villas Uluwatu tingkat hunian rata-rata mencapai 60% dengan total kamar yang disewa mencapai 13.374. Sementara di Alila Villas Ubud tingkat hunian rata-rata 75% sepanjang tahun 2011. Dengan itu PT Bukit Uluwatu berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp.216,7 milyar dan laba bersih Rp.54,2 milyar.
Kedepannya, perusahaan akan terus menciptakan destinasi liburan baru di Indonesia, dengan menawarkan pengalaman liburan yang luar biasa melalui berbagai portofolio propertinya yang unik, yang menyesuaikan dengan cita rasa para tamunya. Perusahaan akan menawarkan Alila SCBD dengan konsep berbisnis memiliki gaya hidup urban, sementara Alila Villas Bintan menawarkan konsep kenyamanan berlibur dan jauh dari kehidupan metropolis, selanjutnya perusahaan menawarkan kemewahan di Alila Tarabitan (Manado). Proyek lain yang akan dikembangkan diantaranya adalah pengembangan Alila Borobudur, yang akan dibangun di Muntilan (Magelang). Dengan konsep yang menggabungkan faktor ketenangan alam dan kekayaan budaya. Seluruh properti secara kuat membawa ciri budaya, gaya desain dan standar layanan Alila yang bertaraf internasional.