A.
LATAR BELAKANG PENELITIAN
Suatu
organisasi terkadang terpaksa untuk
berubah dalam menanggapi perubahan
lingkungan bisnis. Jika gagal dalam
proses perubahan, seringkali suatu organisasi harus terpaksa
menarik diri dari persaingan bisnis (going out bisnis).
Akan tetapi, mengubah sesuatu yang sudah berjalan dan
semua orang dalam organisasi dalam keadaan equilibrium dan nyaman sangat sulit, secara
umum, semakin besar anggota organisasi, semakin sulit perubahan untuk dilakukan. Mengapa pelaksanaan perubahan begitu sulitnya? Ini mungkin sebuah keinginan pada bagian dari anggota untuk memelihara keadaan status quo atau mungkin
mencerminkan kendala mental di antara anggota organisasi. Dengan kata lain, perubahan mungkin melawan budaya, yaitu nilai-nilai
bersama, pola pikir atau
kebiasaan yang telah tertanam dalam
organisasi dalam proses transformasi dan transaski. Setelah
budaya organisasi telah ditetapkan,
tidak dapat dengan mudah diubah.
Tentu saja, budaya organisasi memang
memiliki tujuan. Ketika perubahan lingkungan terjadi dengan cara yang dapat
mengancam kelangsungan hidup organisasi, budaya organisasi harus ditantang
untuk menyesuaikan, organisasi mungkin berada pada titik keputusan penting,
titik balik ataupun titik kritis untuk mengadakan perubahan yang mempengaruhi
kelangsungan hidup di masa depan.
Pada saat perubahan budaya organisasi, peran
pemimpin menjadi sangat penting. Seorang pemimpin harus memikul tanggung jawab
untuk menentukan bagaimana mengubah situasi saat ini dan untuk menyajikan
kepada anggota organisasi cara baru atau arah untuk masa depan yang
berkelanjutan. Seorang pemimpin adalah orang yang mengubah budaya organisasi
saat ini dan menciptakan budaya baru untuk mengambil tempatnya. Dalam hal ini,
kepemimpinan adalah komponen kunci untuk menciptakan dan mengubah budaya
organisasi.
B. RUMUSAN
MASALAH
Bagaimanakah perbedaan dan
persamaan dari kedua pemimpin ini?
Budaya apakah, kalau ada
yang berhasil diubah oleh kedua pemimpin ini?
C. DATA
YANG DIPERLUKAN
Data
sejarah kepemimpinan mereka baik berupa catatan keberhasilan maupun kegagalan
dalam mengelola Dirjen Pajak. Perlu dilakukan wawancara terhadap para pelaku
organisasi dibawahnya tentang kepemimpinannya.