Kamis, 30 Mei 2013

Kegunaan Humor

Kegunaan Humor dalam komunikasi interpersonal di lingkungan pendidikan dan  tempat kerja.
Pendahuluan
Humor sering dilakukan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi perhatian dan penelitian akademik atas humor masih belum mendapatkan perhatian yang lebih dalam. Humor merupakan elemen dasar dalam interaksi sosial manusia, hal ini terbukti melalui perannya dalam beberapa entitas sosial seperti pada bermacam-macam kelompok persaudaraan.
Humor bisa menjadi alat yang efektif dalam menyampaikan pesan. Humor juga dapat memecahkan kebekuan, mengisi jeda waktu luang yang tidak nyaman  dan dapat pula membangun solidaritas grup menjadi lebih erat. Dengan menggunakan humor ada pendapat bahwa kualitas hidup, kepuasan kerja dan kinerja meningkat.
Beberapa hal yang menjadi pertanyaan dan menarik untuk diteliti adalah apakah humor memiliki pengaruh pada hubungan komunikasi interpersonal dalam lingkungan pendidikan dan lingkungan kerja? Artinya apakah humor dapat meningkatkan produktivitas dalam dunia kerja?
Selanjutnya dalam komunikasi didunia pekerjaan bagaimana humor yang dikeluarkan oleh pimpinan mempengaruhi anak buah dalam pekerjaanya? Dampak positif apa yang didapat dari karyawan dari kegunaan humor? Dan bagaimana proses humor yang ada memberikan manfaat fisik dan psikologis kepada manusia?
Pembahasan
Humor di dunia pendidikan.
Penelitian yang dilakukan oleh Miller (2008) memberikan kesimpulan bahwa dengan penggunaan humor dilingkungan kerja para pengajar menggunakan humor dapat mengatasi stress saat mengajar. Efek positif dari humor dalam penelitian ini adalah humor dapat membangun hubungan kolegial, rejuvenation atau peremajaan, dan mencegah kemarahan atau pertengkaran. Humor dalam dunia pendidikan menciptakan lingkungan dimana antara pengajar dan siswa saling merasakan hal yang sama dan secara psikologis menciptakan rasa saling terikat (Glenn 2002 dalam Shiyab 2009).
Humor dalam dunia pekerjaan
Humor menyajikan beberapa variasi fungsi dalam komunikasi interpersonal, salah satunya adalah melepaskan ketegangan atau menyelesaikan konflik. Menurut Dyadic Power Theory (Dunbar 2004; Dunbar dan Abra 2010; Dunbar et al., 2012), diprediksi bahwa dalam interaksi sosial yang sama kuat menggunakan lebih banyak humor dan humor yang digunakan berbeda-beda tipenya disesuaikan dengan tinggi atau rendahnya power dari lawan bicara mereka. Hasil dari penelitiannya menemukan bahwa power seseorang tidak berpengaruh terhadap jumlah humor yang mereka gunakan secara keseluruhan tetapi bagi mereka yang memiliki power yang sama menggunakan humor untuk melepaskan ketegangan dibanding penggunaan humor pada orang yang memiliki power yang berbeda. Penggunaan humor tidak berakibat pada kepuasan individu-individu yang berinteraksi, tetapi bagi mereka yang ikut tertawa bersama rekan mereka diberi lebih banyak pengaruh dalam penyelesaian masalah.
Bahwa adanya gelak tawa merupakan suatu hal yang penting dalam humor percakapan spontan karena tertawa merupakan indikasi bahwa candaan tidak hanya dinikmati tetapi juga dipahami (Hay 2001; Dunbar et al., 2012). Hay (2000) dalam Dunbar et al., (2012) juga mengidentifikasi tiga fungsi humor antar teman: humor sebagai bentuk solidaritas, humor untuk memenuhi kebutuhan psikologis, dan humor suntuk menunjukan kekuatan.
Keuntungan yang diperoleh dari humor adalah mengurangi stress (Patricia 1991; Miller 2008). Ketika orang tertawa sebagai akibat dari humor maka tubuh akan mengeluarkan hormon yang mempercepat orang sembuh dari penyakitnya. Humor dapat mengurangi tekanan dan memberikan kesegaran. Dengan badan yang segar dan sehat dapat meningkatkan produktivitas.
Pada masa sekarang tidak berlaku lagi kerja adalah kerja dan bermain adalah bermain. Humor dapat diterima dalam dunia pekerjaan. Dari dunia medis humor menghasilkan efek tertawa lepas yang melenturkan otot-otot, meningkatkan aliran adrenalin, melatih sistem kardiovaskuler dan membersihkan mata dengan keluarnya air mata. Hal lain adalah tubuh akan memperoduksi endorphin dimana hal ini sama dengan ketika orang mengalami rasa cinta dan orgasme seksual.
Penggunaan humor dalam komunikasi dapat berdampak negatif atau positif. Untuk dapat menghasilkan dampak positif dalam penggunaan humor maka pembicara harus memperhatikan : 1) Mengetahui siapa audience. 2) Memiliki ketrampilan untuk mengetahui waktu yang tepat dalam menggunakan humor. 3) Cara menyampaikan berita melalui humor harus benar. 4) Humor harus memiliki unsur originalitas (McIlheran, 2006).
Kesimpulan
Humor merupakan sebuah elemen penting dalam interaksi sosial sebuah komunitas masyarakat, humor memiliki berbagai macam peran dalam interaksi sosial, sebagai media penyampaian pesan,  mengisi waktu luang serta membangun solidaritas kelompok menjadi lebih erat.
Humor dapat digunakan pada dunia pendidikan maupun dunia kerja, untuk mengurangi stress saat proses belajar mengajar maupun stress yang timbul akibat tekanan pekerjaan, bahkan menurut dunia kesehatan, humor dapat menjadi suatu media untuk meningkatkan adrenalin, melenturkan otot-otot tubuh, dan membersihkan mata. Namun penggunaan humor juga dapat berdampak positif dan negatif, maka dari itu penggunaan humor harus memperhatikan kepada siapa humor tersebut ditujukan, mengetahui kapan waktu yang tepat dalam menggunakan humor, dan penyampaian humor tersebut harus benar dan original.


Daftar Pustaka
McIlheran, J. (2006). The use of humor in corporate communication. International Journal, 11(3), 267-274.
Miller, B.N. (2008). The uses and effects of humor in the school workplace. Proquest dissertations and theses.
Dunbar, N.E. et al (2012). Humor use in power differentiated interactions. Humor, 25(4), 469-489.

Shiyab, S. (2009). Pedalogical effect of humor on teaching. United Arab Emirates University http://www.academia.edu/698395/Pedagogical_Effect_of_Humor_on_Teaching

Komunikasi Bisnis: Komunikasi Lintas Budaya/ Internasional

Ken Suryo Purnomo
Angkatan 59-C

Komunikasi Lintas Budaya/ Internasional
Executive Summary

Bisnis dilakukan dengan cara yang berbeda dari satu budaya ke budaya lainnya.  Akibatnya, hubungan bisnis memerlukan keahlian dalam menghadapi kesulitan komunikasi dan konflik lintas budaya baik pada tingkatan manajer dan lapisan dibawahnya.
Dalam menjalankan bisnis pada beragam budaya yang berbeda diperlukan kemampuan memahami perbedaan komunikasi, tradisi, dan pola pikir.  Permasalahan sering muncul jika para pelaku bisnis menganggap budaya yang dibawanya lebih baik daripada budaya lain yang dibawa oleh rekan bisnisnya. Kesulitan yang disebabkan kesalahpahaman dalam komunikasi lintas-budaya dapat membuat urusan bisnis menjadi terhambat.  Orang cenderung untuk menerima nilai-nilai budaya di sekitar mereka sebagai nilai mutlak. Karena setiap budaya memiliki seperangkat nilai-nilai, seringkali sangat berbeda dari nilai-nilai tersebut diselenggarakan dalam budaya lain, konsep yang tepat dan tidak tepat dan bahkan benar dan salah menjadi kabur.
Faktor yang mempengaruhi Komunikasi Bisnis Lintas Budaya
Terdapat tujuh variable yang mempengaruhi proses komunikasi dalam pengaturan bisnis internasional:
1.      Bahasa
2.      Pertimbangan lingkungan dan teknologi
3.      Organisasi sosial
4.      Konteks
5.      Otoritas konsepsi
6.      Perilaku komunikasi nonverbal
7.      Waktu konsepsi

Berikut adalah ringkasan pembahasan faktor tersebut:
Bahasa
Dengan menilai terlebih dahulu peran variabel-variabel yang berperan dalam komunikasi bisnis, seseorang dapat meningkatkan kemampuannya untuk menyampaikan pesan-pesan secara efektif kepada audiens dari budaya yang berbeda.
Tujuh dimensi budaya tidak dimaksudkan untuk mewakili satu-satunya penyebab kesulitan komunikasi antarbudaya. Menyadari faktor-faktor, bagaimanapun, memberikan landasan yang mendasari di mana seseorang dapat membangun sebuah kerangka untuk memahami pebisnis dari budaya lain. Singkatnya, tujuh faktor merupakan pendekatan untuk mengajukan pertanyaan yang tepat diperlukan untuk melihat perbedaan budaya yang paling signifikan dan persamaan. Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut bervariasi sesuai dengan pengalaman individu dari mereka yang terlibat.
Faktor bahasa merupakan hambatan yang paling sering ditemui untuk konflik komunikasi bisnis lintas-budaya. Sulit untuk meremehkan pentingnya bahwa pemahaman tentang perbedaan linguistik berperan dalam komunikasi bisnis internasional. Kesulitan ini pada dasarnya ada tiga kategori: masalah terjemahan yang keliru, masalah dalam menyampaikan perbedaan dari bahasa ke bahasa, dan variasi budaya di kalangan penutur bahasa yang sama.
Sikap terhadap aksen dan dialek juga menciptakan hambatan dalam komunikasi bisnis internasional. Pandangan bahwa aksen tertentu menunjukkan loyalitas atau keakraban untuk suatu bangsa atau wilayah tersebar luas di banyak bahasa. Beberapa budaya menggunakan sosiolinguistik untuk membedakan satu kelas ekonomi dari yang lain.
Pertimbangan lingkungan dan Teknologi
Kebanyakan orang terbiasa dengan cara melihat lingkungan dan penggunaan teknologi khusus untuk budaya mereka sendiri. Hal ini, pada gilirannya, dapat membuat sulit untuk menerima atau bahkan untuk memahami pandangan-pandangan yang dipegang oleh budaya lain.
Isu lingkungan hidup
Lima bidang utama dari sikap terhadap karakteristik fisik suatu negara dan sumber daya alam cenderung menghasilkan pengandaian lingkungan budaya. Ini adalah:
1. iklim
2. topografi
3. ukuran populasi
4. kepadatan penduduk
5. ketersediaan sumber daya alam relatif

Kelima hal tersebut mempengaruhi orang berkomunikasi pada spektrum yang luas dari bisnis. Pengertian transportasi dan logistik, pemukiman, dan organisasi teritorial dipengaruhi oleh topografi dan iklim.
Ukuran populasi dan ketersediaan sumber daya alam mempengaruhi pandangan masing-masing negara terhadap ekspor atau pasar domestik.
Kepadatan penduduk dan penggunaan ruang mempengaruhi perkembangan persepsi budaya yang berbeda tentang bagaimana ruang dan bahan yang digunakan.
Isu teknologi.
Lebih serius, kegagalan pengusaha untuk memodifikasi komunikasi mereka untuk mengakomodasi perbedaan lingkungan seringkali berasal dari kaku etnosentris terhadap pandangan budaya belajar teknologi.
Umumnya, budaya dapat dibagi menjadi tiga pendekatan terhadap teknologi: (1) kontrol, (2) penaklukan, dan (3) harmonisasi.
Oganisasi Sosial
Organisasi sosial, karena mempengaruhi tempat kerja, sering ditentukan secara kultural. Satu harus berhati-hati untuk tidak berasumsi bahwa pandangan yang dianut dalam budaya sendiri adalah universal tentang isu-isu tersebut mencerminkan organisasi sosial budaya sebagai nepotisme dan ikatan kekerabatan, pendidikan nilai, struktur kelas dan mobilitas sosial, status pekerjaan dan stratifikasi ekonomi, ikatan agama, politik afiliasi, perbedaan gender, rasisme dan prasangka lainnya, sikap terhadap pekerjaan, dan lembaga rekreasi atau bekerja.
Konteks
Komunikasi tergantung pada konteks di mana komunikasi diatur. Pengirim informasi lebih lanjut dan berbagi penerima yang sama, semakin tinggi konteks komunikasi dan kurang perlu untuk berkomunikasi melalui kata-kata atau gerakan. Komunikasi, maka, dapat dilihat sebagai tinggi atau rendah dalam contexting.  Masalah contexting membutuhkan keputusan mengenai berapa banyak informasi orang lain dapat diharapkan untuk memiliki pada subjek tertentu. Tampaknya bahwa semua budaya mengatur anggotanya dan hubungan sepanjang skala konteks, dan salah satu strategi komunikasi yang besar, baik menangani satu orang atau seluruh kelompok.
Budaya konteks tinggi termasuk negara-negara seperti Jepang, Cina, Meksiko, Yunani, negara-negara Arab, Brasil, dan Korea. Mid-level budaya contexted termasuk Inggris, Finlandia, Italia, dan Perancis. Budaya konteks rendah termasuk Amerika Serikat, Denmark, Swedia, Norwegia, Jerman, dan bagian berbahasa Jerman dari Swiss.
Kewenangan Konsep
Budaya yang berbeda sering melihat distribusi otoritas dalam masyarakat mereka berbeda. Geert Hofstede, peneliti bisnis internasional Belanda, telah menyebut dimensi budaya "jarak kekuasaan" variasi mendefinisikan ini sebagai "sejauh mana masyarakat menerima fakta bahwa kekuasaan dalam lembaga-lembaga dan organisasi didistribusikan tidak merata."
Pandangan otoritas dalam suatu masyarakat tertentu mempengaruhi komunikasi dalam lingkungan bisnis secara signifikan karena membentuk pandangan tentang bagaimana pesan akan diterima berdasarkan status relatif atau pangkat pengirim pesan ke penerima nya. Jadi dalam bisnis yang relatif desentralisasi lingkungan sebagaimana yang ada bahkan dalam banyak sangat terpusat perusahaan-perusahaan AS-orang pada umumnya memperhatikan seseorang yang didasarkan pada bagaimana meyakinkan argumen ia menempatkan sebagainya, tanpa memandang pangkat orang itu atau status dalam organisasi atau masyarakat besar. Sebaliknya, dalam budaya yang sangat terpusat, individu relatif tinggi berpangkat berkomunikasi diambil dengan sangat serius, bahkan jika seseorang tidak setuju.

Perilaku Nonverbal
Di antara dimensi yang paling nyata berbagai komunikasi antarbudaya adalah perilaku nonverbal. Pengetahuan tentang budaya disampaikan melalui apa seseorang mengatakan hanya mewakili sebagian dari apa yang orang itu telah dikomunikasikan. Salah satu dari daerah mengkomunikasikan informasi yang signifikan nonverbal dalam budaya tertentu.
Konsep Temporal
Komunikasi bisnis internasional juga dipengaruhi oleh perbedaan lintas-budaya dalam konsepsi temporal atau pemahaman waktu. Kebanyakan pengusaha AS dan Eropa utara memahami waktu sebagai fleksibel, suatu hal yang harus dibagi, digunakan, atau terbuang.  Ini bukanlah pandangan universal. Bagaimana seseorang menggunakan waktu dapat mempengaruhi cara di mana bisnis dilakukan di berbagai belahan dunia.

Sementara itu untuk malakukan generalisasi ada sisi ancamannya. Tipe pertama mematuhi jadwal yang telah ditetapkan. Jadwal didahulukan atas interaksi pribadi atau atas penyelesaian bisnis.  Edward Hall menciptakan istilah "monochronic" untuk menggambarkan sistem organisasi temporal. Sebaliknya, mereka yang mengikuti apa yang disebut sebagai "polychronic".  Keterlibatan organisasi peringkat sementara pribadi dan penyelesaian transaksi yang ada di atas tuntutan jadwal yang telah ditetapkan.

Kamis, 16 Mei 2013

Bimbingan Tesis

Proposal yang penulis serahkan pada tanggal 9 April sudah mendapatkan perhatian dari Pembimbing. Pada kesempatan kali ini 24 April 2013 penulis melakukan bimbingan. Hal-hal yang menjadi perhatian bimbingan kali ini adalah:
 
1. Format dan isi penulisan pada bagian G, tentang tinjauan pustaka, mohon dilihat kembali pada buku panduan tesis MM UGM. Setelah melihat pada buku panduan tesis, dalam bagian ini adalah berisi penelitian terdahulu secara sistematis.

2. Pada bagian H metode penelitian, juga akan menjadi Bab tersendiri, perlu mendapatkan perhatian.

3. Masalah Judul tesis, Analisis Fundamental untuk menilai Kewajaran Harga Saham PT Bukit Uluwatu Villa Tbk mendapatkan revisi dengan menghilangkan kata untuk menilai .

4. Masalah pada bagian kerangka analisis fundamental. faktor makro yang berpengaruh pada penjualan untuk ditentukan dan diuraikan. dalam pembicaraan ini Pak Suad memisalkan, jika hotel yang diteliti adalah memiliki pangsa pasar internasional, bukan hotel budget, maka GDP internasional akan berpengaruh terhadap penjualan hotel dan kunjungan wisatawan. hal ini bisa dicari korelasinya dengan menggunakan regresi. penulis merespon dengan pertanyaan, bahwa hotel ini baru beroperasi pada tahun 2009, maka akan diregresikan selama 4 tahun. jawaban dari respon ini adalah Pak Suad menyetujuinya. GDP internasional bisa dipilih misalnya pasar eropa atauakah China, darimana pengunjung yang paling banyak.

5. Masalah deviden, bagaimana memproyeksikannya.

6. untuk masalah pertumbuhan kelas menengah indonesia, pak suad pada kesempatan kali ini tidak memberikan komentar atas tulisan pada latar belakang. 


Pembicaraan kali ini adalah berkisar tentang
1. Pada tiap bagian Bab agar digunakan halaman tersendiri. Metode penelitian dan daftar pustaka agar dipisah dalam halaman tersendiri. 
2. Perhatian Pak Suad, terhadap korelasi yang sangat tinggi sudah terjawab, memang begitu adanya.
3. Pertanyaan atas pembagian dividen yang belum pernah dilaksanakan maka diberikan back up digunakan Free Cash Flow Model. Karena arus kas selalu ada. Maka dicari valuasi korporasi. NOPAT - tambahan investasi di Operating Capital. 
4. Pak Suad memperoleh informasi, bahwa BUVA terdiversifikasi. Perusahaan ini diklasifikasikan sebagai perusahaan yang terdifersiikasi. Ada penginapan dan jasa konstruksi. Perlu diperhatikan karena akan mempengaruhi proyeksi cashflow. Perlu dicari di laporan keuangan mengenai segmen bisnisnya.
5. Masalah faktor makro, diperkirakan untuk penjualan

Rabu, 15 Mei 2013

Memegang Uang Tunai/ Kas

Inspirasi penelitian setelah membaca tulisan U.S. Firms Still too much Cash? yang ditulis oleh Marcum, Martin, dan Strickland.

Perusahaan yang memegang uang tunai apakah karena
1. termasuk dalam rencana strategis tertentu?
2. untuk menghindari pajak dividen? pajak repatriasi?
3. misconduct sehubungan teori keagenan yang dilakukan para direktur?

Teliti bagaimanakan perusahaan di Indonesia, apakah ada perusahaan yang banyak memegang uang tunai atau kas? deposito? teliti laporan keuangan perusahan go public untuk sampelnya.

Dalam pasar modal yang sempurna tidak ada pajak dan biaya transaksi  dan informasi terdistribusi secara merata diantara para investor, jadi perusahaan dapat mengakses pasar keuangan dengan mudah dan biaya rendah. Perusahaan dapat dengan cepat menerbitkan surat hutang dan saham. TIdak ada bedanya bagi perusahaan antara  memegang aset yang likuid dan tidak likuid, karena secara cepat aset yang tidak likuid dapt dikonversi menjadi aset likuid atau kas.




Tourism Satisfaction Model

Eusebio & Viera
1. The better the evaluation of the destination attribute, the higher the level of satisfaction.
2. The better the evaluation of the destination attribute, the higher the likelihood of future visit.
3. The better the evaluation of the destination attribute, the higher the likelihood of recommendation.
4. The higher the level of the tourists satisfaction, the higher the likelihood of future visit.
5. The higher the level of the tourists satisfaction, the higher the likelihood of recommendation.
6. The higher the likelihood of future visit, the higher the likelihood of recommendation.

1. Semakin baik evaluasi atribut tujuan, semakin tinggi tingkat kepuasan.
2. Semakin baik evaluasi atribut tujuan, semakin tinggi kemungkinan masa depan kunjungan.
3. Semakin baik evaluasi atribut tujuan, semakin tinggi kemungkinan rekomendasi.
4. Semakin tinggi tingkat kepuasan wisatawan, semakin tinggi kemungkinan masa depan kunjungan.
5. Semakin tinggi tingkat kepuasan wisatawan, semakin tinggi kemungkinan rekomendasi.
6. Semakin tinggi kemungkinan kunjungan masa depan, semakin tinggi kemungkinan rekomendasi.

Dengan menggunakan LISREL, model ini cukup fit.
Penelitian ini penting untuk  manajemen dan marketing dan berguna bagi para praktisi.

Kepuasan wisatawan adalah hal yang penting untuk kesuksesan  strategi pemasaran wisata tujuan dan juga pembangunan ekonomi karena pengaruhnya pada pilihan, belanja, pembelian kembali dan rekomendasi kepada pihak lain seperti keluarga dan teman. 
Kepuasan wisatawan adalah reaksi emosi yang dikarenakan dari konsumsi pengalaman (Spreng, 1996). Ada juga yang menyatakan bahwa sehubungan dengan teori ekspetasi dan konfirmasi. 

Selasa, 14 Mei 2013

Govermental and Business (English Version)

Issue 1. Alternative collective action among business people who can create a healthy business environment and preventing corruption by government officials.
Abuse of authority and power irregularities often occur in the environment of our government. We are aware of corruption and bribery in Indonesia is quite high. The Corruption Perceptions Index is at the level we are 101 out of 183 countries with a value of 3.0 (Transparency International Publications, 2012). The higher the value, the better the perceived state of corruption. We are losing clean with Thailand and Malaysia which is in position 80 and 60, especially by Singapore at No. 5 position with a score value of 9.2.
There are three theories of several experts outside the country in connection with the bribery practices. First of Efficient Grease theory by Wei. In the hypothesis it is believed that if the intensity of meeting entrepreneurs with limited bureaucrats cause a large percentage of bribery. The second of Swamy, who says women are smaller involvement in bribery case. Svenson's third, which states increasingly stringent business competition will lead to the lower percentage of bribes because many costs are used for the production process.
However, some of these theories do not seem to apply in Indonesia. In our country, the greater the intensity of businessmen meeting with bureaucrats, the possibility of bribery becomes larger. Meanwhile, in our country is no different bribery practices between men and women. They have the same opportunities in implementing the practice. Call it, Angelina Sondakh, Wa Ode, and others. In our country the high intensity of competition it also led to the growing opportunities for bribes menyuap.Sebuah of kompasiana writing articles about bribery by Wyeth and Pfizer to the government doctors and midwives that doctors prescribed nutritional products to mothers who have just delivered a baby. Even to the business world kesehatanpun there remains potential bribery from business and government in this case the government doctors. Wyeth products in Indonesia known as Procoal and Promise.
If we want motivation menegok more about this bribery, then there is thought by the management who have been affected by the general system theory (Frederic, Post, Davis, 2006). In accordance with this theory all the systems affected by the host environment. Success in sustaining life due to the ability to adapt. Well adapted to the environment is one of the government's efforts to retain and smooth market sales by giving both money and eat it in the form of material enjoyment.
Businesses interact with their environment not only through market mechanisms. There are mechanisms in transactions that use that will affect business activity. In much the external environment often dealing with government business in the form of political and economic complex, sometimes involving regelasi and deregulation that require lobbying and of course money. To break the chain of bribery, has no mechanism for complaints. Corruption Eradication Commission, an ad hoc institution will follow up on complaints about corruption. Commission for the supervision of business competition. Collective action that can be done is any business entity to be open and honest in business and report any corruption in the earliest symptoms to those institutions.

Issue 2. Unhealthy business competition in a country influenced by culture society. And this is what led to the definition of overhead cost in business is often blurred. To create healthy competition system, need to be clarified definitions and overhead costs that are not allowable.
Due to bribery by the company to the government in any form, charges or expenses increase. In business, of course what matters is profit. But with the cost of bribes, there will be inefficiencies in production for. Hidden costs. No impact on improving the quality of goods, even can degrade the quality of the goods sold. According to economic theory, employers will reduce the cost of production, to benefit as much as possible. So with the cost of these bribes, the allocation for other costs to be reduced. In line with this, employers will be reduced competitiveness, certainly compared with the entrepreneurs whose reign over the net.
Factory overhead costs are generally categorized as production costs in addition to the cost of materials and direct labor costs. When a company also has departments other than the production department all costs incurred in the auxiliary department categorized as factory overhead costs.
Typically, factory overhead costs are defined as auxiliary materials costs, indirect labor costs, and all other production costs that can not be easily identified or charged directly to a specific order or peroduk.
Factory overhead costs can be classified into three groups, namely:
1. Classification by type of factory overhead costs.
Production costs are included in factory overhead costs are grouped into the following categories:
a) Cost auxiliary materials,
b) Indirect labor costs,
c) repair and maintenance costs,
d) Depreciation of assets,
e) Cost of insurance,
f) The cost of electricity, and others.

2. Classification according to the factory overhead cost behavior in relation to changes in volume activity. In conjunction with the change in the volume of activity, factory overhead costs can be grouped into:
a) fixed manufacturing overhead costs,
b) variable overhead costs,
c) semi-variable factory overhead costs.

3. Classification of manufacturing overhead costs in conjunction with the department. Components of overhead views of the relationship with the existing departments within the company, factory overhead costs can be grouped into:
a) direct factory overhead departments,
b) indirect factory overhead departments.
By some definitions, then the cost of such activities official reception, banquet in events with government officials, as well as the cost of parcel, parcel widths can not be included in overhead costs to cost of production

Lingkungan Pemerintahan dan Bisnis


Persoalan 1. Alternatif tindakan kolektif  diantara pelaku bisnis yang dapat menciptakan lingkungan bisnis yang sehat dan mencegah KKN dengan pejabat pemerintah.
Penyalahgunaan wewenang dan penyimpangan kekuasaan kerap kali terjadi di lingkungan pemerintahan kita. Kita menyadari angka korupsi dan suap di Indonesia cukup tinggi. Indeks Persepsi Korupsi kita adalah pada level 101 dari 183 negara dengan nilai 3,0 (publikasi Tranparency International, 2012). Semakin tinggi nilainya semakin baik Negara tersebut dipersepsikan tentang korupsi. Kita kalah bersih dengan Thailand dan Malaysia yang ada pada posisi 80 dan 60, apalagi oleh Singapura pada posisi nomor 5 dengan skore nilai 9,2.
Ada tiga teori dari beberapa pakar di luar negeri sehubungan dengan praktik suap-menyuap ini. Pertama dari teori Efficient Grease oleh Wei. Dalam hipotesisnya diyakini bahwa jika intensitas pertemuan pengusaha dengan birokrat yang terbatas menyebabkan persentase penyuapan menjadi besar. Yang kedua dari Swamy, yang menyebutkan perempuan lebih kecil keterlibatannya dalam hal suap-menyuap. Ketiga milik Svenson, yang menyatakan makin ketat persaingan bisnis akan menyebabkan makin rendah persentase suap lantaran banyak biaya yang digunakan untuk proses produksi.
            Akan tetapi beberapa teori tersebut sepertinya tidak berlaku di Indonesia. Di Negara kita, justru semakin besar intensitas pertemuan pengusaha dengan birokrat, kemungkinan terjadinya praktik suap menjadi semakin besar. Sementara itu, di Negara kita juga tidak ada bedanya praktik suap menyuap antara pria dan wanita. Mereka memiliki peluang yang sama dalam melaksanakan praktik tersebut. Sebut saja, Angelina Sondakh, Wa Ode, dan lainnya. Di Negara kita intensitas persaingan yang tinggi justru juga menyebabkan semakin besarnya peluang terjadinya suap menyuap.Sebuah artikel dari kompasiana menulis tentang penyuapan oleh Wyeth dan Pfizer kepada dokter pemerintah dan bidan agar produk nutrisi diresepkan dokter kepada ibu-ibu yang baru saja melahirkan bayi. Bahkan sampai dunia bisnis kesehatanpun tetap terdapat potensi suap-menyuap dari pelaku bisnis dan pemerintah dalam hal ini dokter-dokter pemerintah. Di Indonesia produk Wyeth terkenal dengan sebutan Procoal dan Promise.
Kalau kita ingin menegok lebih jauh tentang motivasi suap menyuap ini, maka terdapat pemikiran oleh pihak manajemen yang telah dipengaruhi oleh general system theory (Frederic, Post, Davis,2006). Sesuai dengan teori ini semua sistem dipengaruhi oleh host environment. Kesuksesan dalam mempertahankan kehidupan dikarenakan kemampuan dalam beradaptasi. Nah beradaptasi dengan lingkungan pemerintah adalah salah satu upaya untuk tetap memperoleh pasar dan kelancaran penjualan dengan memberikan baik uang maupun materi lannya dalam bentuk kenikmatan.
Bisnis berinteraksi dengan lingkungannya tidak hanya melalui mekanisme pasar. Ada mekanisme non transaksi yang digunakan yang akan mempengaruhi aktivitas bisnis. Dalam lingkungan eksternal jauh tersebut bisnis sering berhadapan dengan pemerintah  dalam bentuk politik dan ekonomi yang rumit, terkadang menyangkut regelasi dan deregulasi yang memerlukan lobi-lobi dan tentunya juga uang. Untuk memutuskan mata rantai penyuapan, telah ada mekanisme untuk pengaduan. Komisi Pemberantasan Korupsi, sebuah lembaga ad hoc yang akan menindaklanjuti pengaduan tentang KKN. KPPU untuk pengawasan persaingan usaha. Tindakan kolektif yang bisa dilakukan adalah setiap entitas usaha untuk secara terbuka dan jujur menjalankan bisnis dan  melaporkan tiap praktek KKN dalam gejala paling awal kepada lembaga-lembaga tersebut.

Persoalan 2. Persaingan bisnis yang kurang sehat di suatu Negara dipengaruhi oleh faktor budaya masyarakatnya. Dan inilah yang menyebabkan definisi overhead cost dalam bisnis seringkali kabur. Untuk terciptanya system persaingan yang sehat, perlu diperjelas definisi overhead cost yang diperbolehkan dan yang tidak.
            Akibat adanya suap oleh pihak perusahaan kepada pemerintah dalam bentuk apapun, beban atau biaya bertambah. Dalam bisnis, tentu yang penting adalah profit. Akan tetapi dengan adanya biaya suap, maka akan terjadi inefisiensi dalam produski. Biaya siluman. Tidak berdampak pada peningkatan kualitas barang, bahkan dapat menurunkan kualitas barang yang dipasarkan. Sesuai dengan teori ekonomi, pengusaha akan menekan biaya produksi, untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya. Maka dengan adanya biaya suap ini, alokasi untuk biaya yang lain menjadi berkurang. Sejalan dengan hal itu, daya saing pengusaha akan berkurang, tentu dibandingkan dengan pengusaha yang pemerintahannya lebih bersih.
Biaya overhead pabrik pada umumnya dikategorikan sebagai biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Apabila suatu perusahaan juga memiliki departemen-departemen lain selain departemen produksi maka semua biaya yang terjadi di departemen pembantu tersebut dikategorikan sebagai biaya overhead pabrik.
Biasanya, biaya overhead pabrik didefinisikan sebagai biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung, dan semua biaya-biaya produksi lainnya yang tidak dapat dengan mudah diidentifikasikan ataupun dibebankan secara langsung pada pesanan atau peroduk tertentu.
Biaya overhead pabrik dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok, yaitu:
1. Penggolongan biaya overhead pabrik menurut jenisnya.
Biaya-biaya produksi yang termasuk dalam biaya overhead pabrik dikelompokkan menjadi beberapa golongan berikut ini:
a) Biaya bahan penolong,
b) Biaya tenaga kerja tidak langsung,
c) Biaya reparasi dan pemeliharaan,
d) Biaya penyusutan aktiva,
e) Biaya asuransi,
f) Biaya listrik, dan lain-lain.

2. Penggolongan biaya overhead pabrik menurut perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan. Dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya overhead pabrik dapat dikelompokkan menjadi:
a) Biaya overhead pabrik tetap,
b) Biaya overhead variable,
c) Biaya overhead pabrik semi variable.

3. Penggolongan biaya overhead pabrik dalam hubungannya dengan departemen. Komponen biaya overhead dilihat dari hubungannya dengan departemen-departemen yang ada dalam perusahaan, biaya overhead pabrik dapat dikelompokkan menjadi:
a) Biaya overhead pabrik langsung departemen,
b) Biaya overhead pabrik tidak langsung departemen.
Berdasarkan beberapa definisi tersebut, maka biaya seperti kegiatan penyambutan pejabat, jamuan makan dalam acara-acara dengan pejabat pemerintah, serta biaya parcel, bingkisan lebaran tidak dapat dimasukkan ke dalam biaya overhead yang menjadi beban produksi. 

Senin, 13 Mei 2013

Profile PT CPI

PT CPI adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang industri pengolahan makanan. Hasil produksi dari perusahaan ini adalah kornet dan sosis. PT CPI berkantor di Jakarta tetapi memiliki pabrik di Denpasar Bali.
PT CPI telah berdiri sejak pendudukan Jepang dan dapat bertahan sampai dengan saat ini.

PT CPI memiliki kapasitas produksi sebesar 12 juta kaleng pertahun, dan perusahaan telah menggunakan mekanisme ban berjalan dalam proses produksinya. Proses sterilisasi akhir produk menggunakan panas bertekanan tinggi dan ketahanan produknya dapat dijamin dan aman dikonsumsi.

Apabila Teman-teman berbelanja di toko Circle K anda akan menemukan produk perusahaan dipajang di rak-rak toko dengan nam merka XXXXXX. Ada kornet dan sosis baik berasal dari ayam dan sapi.

Saat ini untuk pemasaran kepada khalayak ramai perusahaan menggunakan saluran distribusi tunggal yaitu PT BIW sementara itu untuk hubungan B2B, seperti kepada hotel maupun restoran perusahan menggunakan saluran distribusi langsung tanpa perantara.

PT CPI memiliki tenaga kerja operasional di Denpasar sebanyak 201 orang dan tenaga administrasi di Jakarta sebanyak 40 orang.

Persaingan yang ketat dalam industri pengolahan daging berupa sosis dan kornet, membuat perusahaan mengalokasikan dana sebesar 20% dari penjualan untuk biaya iklan dan promosi dalam 2 tahun terakhir. Perusahaan dengan industri semacam ini yang berada di Indonesia memiliki keunikan dalam fluktuasi penjualannya. Pengaruh lebaran dan liburan akan membuat omset pada masa-masa tersebut mengalami kenaikan.

preferensi konsumen yang terus berubah, membuat perusahaan mengubah beberapa kemasan produknya dari kemasan kornet yang semula kaleng berbentuk tabung lingkaran menjadi kaleng tabung berbentuk lonjong. Saat ini perusahaan masih beroperasi dalam kapasitas 85% dan masih bisa meningkatkan produksinya menjadi 15 juta kaleng pertahun.


Rabu, 08 Mei 2013

Global Business

by Michael Chibba
Willey Periodeicals.

Perluas pandangan tentang bisnis global melalui:
1. kesatuan misi, kebijakan, dan strategi.
2. perhatian terhadap budaya.
3. kombinasi dari teknologi, inovasi dan kreativitas.
4. pembangunan sumber daya manusia.
5. kepemimpinan yang memotivasi.
6. pertimbangan terhadap lingkungan bisnis secara menyeluruh.

Sampai dengan saat ini belum ada definisi yang jelas tentang bisnis global. Ada yang menyatakan bahwa bisnis global terdiri dari transaksi yang melampaui batasan negara untuk mencapai kepuasan individu, perusahaan dan organisasi. (Czinkota, Ronkainen, Moffet, 2004).
Stiglitz, 2006, menyatakan bahwa pada pusat globalisasi, korporasi internasional mencari sumber daya yang sangat besar, menyebarkan teknologi, dan meningkatkan pasar secara eksponensial, tetapi permasalahannya adalah insentif.
Perusahaan multinasional akan terlibat dalam enterprises secara global, operasi perusahan dan pengetahuannya tersebar kebanyak negara dengan teknologi komunikasi dan informasi, dan memasarkan prosuk baik secara lokal maupun global (Scase, 2007).

Disamping untuk mendapatkan keuntungan dari operasinya maka misi bisnis global seringkali berada pada dimensi etika, budaya, orientasi kepemimpinan, dan tujuan sosial.
"beyond just making profit or creating wealth stakeholder, the essence of a company is making difference, being really usefull, and creating the world trully needs..." (Motomura, 2007).