Persoalan
1. Alternatif tindakan kolektif diantara
pelaku bisnis yang dapat menciptakan lingkungan bisnis yang sehat dan mencegah
KKN dengan pejabat pemerintah.
Penyalahgunaan wewenang dan penyimpangan kekuasaan kerap kali
terjadi di lingkungan pemerintahan kita. Kita menyadari angka korupsi dan suap
di Indonesia cukup tinggi. Indeks Persepsi Korupsi kita adalah pada level 101
dari 183 negara dengan nilai 3,0 (publikasi Tranparency International, 2012). Semakin
tinggi nilainya semakin baik Negara tersebut dipersepsikan tentang korupsi. Kita
kalah bersih dengan Thailand dan Malaysia yang ada pada posisi 80 dan 60,
apalagi oleh Singapura pada posisi nomor 5 dengan skore nilai 9,2.
Ada tiga teori dari beberapa pakar di luar negeri sehubungan
dengan praktik suap-menyuap ini. Pertama dari teori Efficient Grease oleh Wei.
Dalam hipotesisnya diyakini bahwa jika intensitas pertemuan pengusaha dengan
birokrat yang terbatas menyebabkan persentase penyuapan menjadi besar. Yang
kedua dari Swamy, yang menyebutkan perempuan lebih kecil keterlibatannya dalam
hal suap-menyuap. Ketiga milik Svenson, yang menyatakan makin ketat persaingan
bisnis akan menyebabkan makin rendah persentase suap lantaran banyak biaya yang
digunakan untuk proses produksi.
Akan tetapi
beberapa teori tersebut sepertinya tidak berlaku di Indonesia. Di Negara kita,
justru semakin besar intensitas pertemuan pengusaha dengan birokrat,
kemungkinan terjadinya praktik suap menjadi semakin besar. Sementara itu, di
Negara kita juga tidak ada bedanya praktik suap menyuap antara pria dan wanita.
Mereka memiliki peluang yang sama dalam melaksanakan praktik tersebut. Sebut
saja, Angelina Sondakh, Wa Ode, dan lainnya. Di Negara kita intensitas
persaingan yang tinggi justru juga menyebabkan semakin besarnya peluang
terjadinya suap menyuap.Sebuah artikel dari kompasiana menulis tentang
penyuapan oleh Wyeth dan Pfizer kepada dokter pemerintah dan bidan agar produk
nutrisi diresepkan dokter kepada ibu-ibu yang baru saja melahirkan bayi. Bahkan
sampai dunia bisnis kesehatanpun tetap terdapat potensi suap-menyuap dari
pelaku bisnis dan pemerintah dalam hal ini dokter-dokter pemerintah. Di
Indonesia produk Wyeth terkenal dengan sebutan Procoal dan Promise.
Kalau kita ingin menegok lebih jauh tentang motivasi suap
menyuap ini, maka terdapat pemikiran oleh pihak manajemen yang telah
dipengaruhi oleh general system theory (Frederic, Post, Davis,2006). Sesuai
dengan teori ini semua sistem dipengaruhi oleh host environment. Kesuksesan dalam mempertahankan kehidupan
dikarenakan kemampuan dalam beradaptasi. Nah beradaptasi dengan lingkungan
pemerintah adalah salah satu upaya untuk tetap memperoleh pasar dan kelancaran
penjualan dengan memberikan baik uang maupun materi lannya dalam bentuk
kenikmatan.
Bisnis berinteraksi dengan
lingkungannya tidak hanya melalui mekanisme pasar. Ada mekanisme non transaksi
yang digunakan yang akan mempengaruhi aktivitas bisnis. Dalam lingkungan
eksternal jauh tersebut bisnis sering berhadapan dengan pemerintah dalam bentuk politik dan ekonomi yang rumit,
terkadang menyangkut regelasi dan deregulasi yang memerlukan lobi-lobi dan
tentunya juga uang. Untuk memutuskan mata rantai penyuapan, telah ada mekanisme
untuk pengaduan. Komisi Pemberantasan Korupsi, sebuah lembaga ad hoc yang akan
menindaklanjuti pengaduan tentang KKN. KPPU untuk pengawasan persaingan usaha.
Tindakan kolektif yang bisa dilakukan adalah setiap entitas usaha untuk secara
terbuka dan jujur menjalankan bisnis dan
melaporkan tiap praktek KKN dalam gejala paling awal kepada
lembaga-lembaga tersebut.
Persoalan 2. Persaingan bisnis yang kurang sehat di suatu
Negara dipengaruhi oleh faktor budaya masyarakatnya. Dan inilah yang
menyebabkan definisi overhead cost dalam bisnis seringkali kabur. Untuk
terciptanya system persaingan yang sehat, perlu diperjelas definisi overhead
cost yang diperbolehkan dan yang tidak.
Akibat adanya
suap oleh pihak perusahaan kepada pemerintah dalam bentuk apapun, beban atau
biaya bertambah. Dalam bisnis, tentu yang penting adalah profit. Akan tetapi
dengan adanya biaya suap, maka akan terjadi inefisiensi dalam produski. Biaya
siluman. Tidak berdampak pada peningkatan kualitas barang, bahkan dapat
menurunkan kualitas barang yang dipasarkan. Sesuai dengan teori ekonomi, pengusaha
akan menekan biaya produksi, untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya.
Maka dengan adanya biaya suap ini, alokasi untuk biaya yang lain menjadi
berkurang. Sejalan dengan hal itu, daya saing pengusaha akan berkurang, tentu
dibandingkan dengan pengusaha yang pemerintahannya lebih bersih.
Biaya overhead pabrik pada umumnya dikategorikan
sebagai biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
Apabila suatu perusahaan juga memiliki departemen-departemen lain selain
departemen produksi maka semua biaya yang terjadi di departemen pembantu
tersebut dikategorikan sebagai biaya overhead pabrik.
Biasanya, biaya overhead pabrik didefinisikan
sebagai biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung, dan semua
biaya-biaya produksi lainnya yang tidak dapat dengan mudah diidentifikasikan
ataupun dibebankan secara langsung pada pesanan atau peroduk tertentu.
Biaya overhead pabrik dapat digolongkan ke dalam
tiga kelompok, yaitu:
1. Penggolongan biaya overhead pabrik menurut
jenisnya.
Biaya-biaya
produksi yang termasuk dalam biaya overhead pabrik dikelompokkan menjadi
beberapa golongan berikut ini:
a)
Biaya bahan penolong,
b)
Biaya tenaga kerja tidak langsung,
c)
Biaya reparasi dan pemeliharaan,
d)
Biaya penyusutan aktiva,
e)
Biaya asuransi,
f)
Biaya listrik, dan lain-lain.
2. Penggolongan biaya overhead pabrik menurut
perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan. Dalam
hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya overhead pabrik dapat
dikelompokkan menjadi:
a)
Biaya overhead pabrik tetap,
b)
Biaya overhead variable,
c)
Biaya overhead pabrik semi variable.
3. Penggolongan biaya overhead pabrik dalam hubungannya dengan departemen. Komponen biaya overhead dilihat dari
hubungannya dengan departemen-departemen yang ada dalam perusahaan, biaya
overhead pabrik dapat dikelompokkan menjadi:
a)
Biaya overhead pabrik langsung departemen,
b)
Biaya overhead pabrik tidak langsung departemen.
Berdasarkan beberapa definisi tersebut, maka biaya seperti
kegiatan penyambutan pejabat, jamuan makan dalam acara-acara dengan pejabat
pemerintah, serta biaya parcel, bingkisan lebaran tidak dapat dimasukkan ke
dalam biaya overhead yang menjadi beban produksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar