Selasa, 01 Mei 2012

Perbedaan opini terhadap kerjasama dengan supier

Toyota berhasil mengelola supliernya dengan menhindari banyak konflik dengan cara informal relationship. Pihak toyota datang kepada suplier untuk memberikan masukan atas imput yang diperlukan oleh toyota sehingga barang dari pemasok yang nantinya akan sampai pada toyota adalah benar benar barang yang sudah tepat kulifikasi dan standarnya seperti yang telah ditentukan oleh toyota. Dalam pengembangan Yaris baru, terdapat sebuah movie dimana dua orang CEO dari pihak suplier di Eropa mandapatkan dukungan ari pihak Toyota untuk mengembangkan produk yang diperlukan oleh Toyota.
Sesuai dengan pertanyaan diskusi, sebenarnya Toyota sampai dengan saat ini lebih memilih untuk mengembangkan informal relationship. Sehubungan keadaan force majur seperti contoh banjir di Thailan dan tsunami di Jepang, ada baiknya komponen yang diproduksi oleh suplier di daerah rawan bencana distandarisasikan dengan pasar yang sudah ada sekarang, seperti Covisin dan VWgroupsupply.com.
Dalam pengembangan industri car automaker ini, ada komponen utama dan ada komponen pendukung, nah untuk komponen pendukung ini sebaiknya distandarisasikan diseluruh perusahaan pabrikan mobil, sementara untuk komponen utama tidak perlu distandarisasikan. komponen-komponen universal seperti setir dan tuas persneling gigi ada baiknya distandarisasikan.
Toyota maupun GM, Ford, dan VW menggunakan multiresource, dalam suppliernya, hanya saja pasar internet GM, Ford, dan VW lebih luas dan banyak.
Kendala yang akan dihadapai oleh perusahaan untuk membuat sendiri internet based marketplace adalah besarnnya dana investasi yang diperlukan untuk membuat jaringan IT bersama suplier. ada penelitian bahwa perusahaan dengan omset 6 milyar dollar baru bisa mancapainya. terkadang kita temuai suplier kecil dengan barang berkualitas, kita tidak akan pernah dapat mengetahuinya jika kita hanya mengandalkan internet based marketplace.
Semoga bermanfaat diskusinya....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar